Saham BUKA atau Bukalapak Trending, Berikut Istilah di Perdagangan Saham, Investor Pemula Harus Tau!

9 Agustus 2021, 21:00 WIB
ILUSTRASI - Berikut ini beberapa istilah di perdagangan saham yang harus diketahui oleh para investor pemula. /PEXELS/weekendplayer

BERITA DIY - PT Bukalapak atau dengan kode BUKA trending usai secara resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 6 Agustus 2021. Berikut ini disampaikan pula istilah di perdagangan saham yang wajib diketahui oleh investor pemula.

Kemunculan BUKA di BEI lantas disambut antusias oleh para investor, tak terkecuali bagi investor penula yang baru saja terjun ke dunia saham. Lantas, apa saja istilah-istilah perdagangan saham yang harus diketahui?

PT Bukalapak dilaporkan mencapai initial public offering (IPO) sebesar Rp22 triliun saat penawaran perdana di pasar modal. Angka tersebut memecahkan rekor yang dipegang oleh ADRO tahun 2008 dengan nilai IPO Rp12,25 triliun.

Baca Juga: Saham BUKA Tawarkan IPO di BEI: Profil Perusahaan Bukalapak Beserta Struktur Organisasi dan Laporan Keuangan

Alhasil, pada hari pertama persaingan PT Bukalapak di BEI mengalami auto rejection atas (ARA), di mana melebihi harga jual atas yang telah ditetapkan.

Istilah-istilah seperti BEi, IPO dan ARA tersebut sudah tak asing bagi para pemain saham. Lalu, adakah istilah-istilah lainnya yang perlu diketahui oleh investor pemula? Berikut rinciannya sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.

1. Blue chip

Istilah saham blue chip memang tidak resmi, namun sangat familiar oleh para penggiat saham. Adapun saham blue chip ini memiliki makna sederet perusahaan besar yang unggul di bidangnya.

Baca Juga: Jadwal Stock Split BBCA dan Daftar Saham Blue Chip Perusahaan Indonesia Terbaru

Perusahaan blue chip cenderung menawarkan harga saham yang stabil, meskipun lebih tinggi. Adapun kapitals pasar saham blue chip mencapai Rp10 triliun atau lebih.

2. Middle cap

Sementara blue chip dikenal dengan saham level paling tinggi, atau lapis pertama, maka middle cap adalah saham lapis kedua. Perusahaan yang termasuk dalam ketagori ini masih dibilang berkembang.

Nilai kapitalis pasarnya pun sudah pasti di bawah blue chip. Jika blue chip memiliki kapitalis pasar minimal Rp10 triliun, maka saham middle cap berkisar antara Rp500 miliar hingga Rp10 triliun.

Baca Juga: Halal atau Haram, Hukum Jual Beli Saham dalam Islam? Ini Penjelasan Menurut Ulama dan Fatwa MUI

3. Small cap

Adapun small cap yang memiliki nilai kapitalis pasar di bawah Rp500 miliar sering disebut dengan saham gorengan, karena nilainya paling rendah di antara kedua level sebelumnya.

Kendati demikian, votalitas dari saham small cap ini tinggi, sehingga menjadi incaran spekulan karena harga dapat dimainkan.

4. Buyback (beli kembali)

Istilah buyback atau dalam Bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi "beli kembali" adalah saat di mana emiten atau perusahaan yang menawarkan saham membeli sahamnya kembali dari publik.

Baca Juga: Profil Ustadz Yusuf Mansur: Saham yang Dimiliki dan Kondisi Terkini usai Dilarikan ke Rumah Sakit

5. Bullish dan bearish

Kedua kata bullish dan bearish bisa dibilang memiliki makna yang berlawanan. Jika bullish adalah kemungkinan harga saham yang naik dalam suatu periode, maka bearish dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana harga saham terpantau turun.

6. Captal gain dan capital loss

Secara awam, capital gain dan capital loss dapat memiliki makna kondisi untung dan rugi pada sebuah kegiatan perdagangan. 

Istilah capital gain (untung) adalah saat di mana investor mengalami surplus karena membeli saham dengan harga yang rendah dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.

Baca Juga: Rumor Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang akan Membeli Saham Persis Solo Semakin Menguat

Sementara capital loss (rugi) adalah kebalikannya, yakni harga beli saham lebih tinggi dibandingkan saat menjual.

7. Cut loss

Para investor pemula juga harus tahu istilah cut loss. Adapun kata tersebut didefinisikan saat para penggiat trading atau investor menjual sebagian atau seluruh saham secara merugi.

Adapun cut loss biasanya dilakukan saat nilai saham terus anjlok. Tujuan para investor melakukan cut loss adalah untuk mengurangi kerugian yang timbul.

Baca Juga: 5 Tips Investasi Saham bagi Para Pemula: Bedakan antara Trading Saham dengan Investasi Saham

Itulah tadi beberapa istilah di perdagangan saham yang harus diketahui oleh investor pemula, sekaligus momen di mana antusias publik yang meningkat usai PT Bukalapak atau BUKA hadir di BEI.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler