Contoh Khutbah Idul Fitri 2024 Download PDF Singkat Sedih dan Doa yang Membuat Jamaah Menangis

- 7 April 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi - Contoh khutbah Idul Fitri 2024 download PDF terbaru, singkat sedih dan doa yang membuat jamaah menangis bahasa Indonesia.
Ilustrasi - Contoh khutbah Idul Fitri 2024 download PDF terbaru, singkat sedih dan doa yang membuat jamaah menangis bahasa Indonesia. /Adekurniawan/Jurnal medan

BERITA DIY - Berikut informasi contoh khutbah Idul Fitri 2024 download PDF terbaru, singkat sedih dan doa yang membuat jamaah menangis bahasa Indonesia.

Teks khutbah Idul Fitri 2024 berikut ini akan dilengkapi referensi bacaan doa yang membuat jamaah menangis.

Adapun doa pada khutbah kedua Idul Fitri ini bisa menjadi referensi saat melantunkan doa dalam bahasa Indonesia.

Contoh naskah Khutbah Idul Fitri ini mengutip ada laman NU Online dengan judul Khutbah Idul Fitri: Merajut Tali Persaudaraan di Hari Raya Idul Fitri”.

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri 2024 PDF Singkat Membuat Jemaah Sedih Menyentuh Hati NU Muhammadiyah Tentang Akhir Ramadhan

Berikut merupakan teks khutbah Idul Fitri 2024 yang bisa Anda jadikan referensi saat merancang naskah khutbah.

>>LINK DOWNLOAD - Khutbah

Khutbah I

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَرَحْمَتُهُ الْمُهْدَاةُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أمَّا بَعْدُ، فَأُوصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللّٰهِ، قَالَ تَعَالَى: إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id yang Berbahagia

Marilah dalam kesempatan mengawali bulan Syawal 1445 H/2024 M ini, kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SAW. dengan senantiasa melaksanakan segala perintah-Nya dan berusaha secara maksimal meninggalkan segala larangan-Nya.

Limpahan rasa syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kita sehingga pada kesempatan idul fitri kali kita bisa merasakan nikmatnya hidup, sehat dan konsisten dalam keimanan dan keislaman kita.

Syukur pula kita panjatkan kepada-Nya yang telah menakdirkan kita hidup di Indonesia, negeri yang aman, damai, sentausa dengan bangsanya yang murah senyum, penuh kasih, toleran dan mengutamakan persatuan serta persaudaraan.

Baca Juga: TEKS Khutbah Idul Fitri 2024 Singkat Tentang Hakikat Kemenangan Pada Hari Raya untuk NU dan Muhammadiyah PDF

Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah mengajari kita bahwa kita semua, sesama muslim adalah bersaudara.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah

Syawal adalah bulan bahagia, gembira, dan bersama. Ketiga hal tersebut hanya akan terwujud apabila kita mengutamakan rasa persaudaraan, kekeluargaan dan saling peduli.

Setelah selama bulan Ramadhan kita dilatih untuk menahan diri, maka Idul Fitri menjadi identitas kemenangan umat Islam setelah berhasil lulus dari ujian pengekangan hawa nafsu.

Sungguh Maha Benar Allah yang telah mensyariatkan zakat fitrah di penghujung bulan Ramadhan sebagai bentuk amalan sosial kita setelah sebulan kita berfokus beribadah kepada Allah SWT. ini tentunya merupakan pelajaran berharga bahwa persaudaraan merupakan hal yang teramat penting bagi setiap pribadi muslim.

Allah SAW. telah memberikan peringatan yang cukup tegas dalam Surat al-Hujurat ayat 10, sebagaimana berikut:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat," Imam Asy Syaukani dalam kitab Tafsir Fathul Qadir, menjelaskan bahwa ayat ini mengajarkan pada kita pentingnya hidup damai yang dititikberatkan pada asal usul keimanan.

Jika pun ada perselisihan, maka harus dicari solusi terbaik mendamaikan keduanya. Jangan sampai ada darah yang mengalir atau pembunuhan, sebab akan dihukumi kafir jika ada orang Islam yang membunuh orang Islam lainnya.
Lebih lanjut, dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, Imam Fahruddin Ar Razi juga memberikan penjelasan bahwa ayat di atas merupakan petunjuk tentang pentingnya kehidupan damai.

Hal yang paling utama dalam hidup adalah persaudaraan, bukan dengan saling membunuh dan perang. Sebab awal mula dari perang adalah fitnah dan tidak saling memahami perbedaan. Maka kehidupan damai itu menjadi sebuah jalan hidup yang paling baik.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah Ajaran Islam menitikberatkan pada persoalan persatuan umat. Hal ini bisa kita simak dalam teladan yang sudah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. ketika tiba di Madinah, selain membangun masjid, beliau juga ‎mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, dan mendamaikan suku Aus ‎dan Khazraj. ‎

Dalam bahasa Arab, persaudaraan disebut dengan istilah ukhuwah yang berasal dari kata “akh” yang artinya ialah kebersamaan. Dari sini kita pahami bahwa sebagai sesama manusia, tentu kita dituntut hidup di bumi ini untuk saling memahami satu dan lainnya dalam semangat kebersamaan.

Sepanjang kita masih tinggal di bumi yang sama, menghirup oksigen yang sama, maka wajib bagi kita untuk memiliki kepedulian dalam ikatan persaudaraan dan kebersamaan.

Dalam Al-Qur’an, kata ukhuwah yang semakna dengannya seringkali diulang untuk mengingatkan kepada kita bahwa jalan tebaik untuk mengarungi kehidupan ini ‎adalah dengan memperkokoh persaudaraan.

Hikmah dari Hari Raya Idul Fitri ini tentunya dapat dijadikan sebuah pengingat bersama tentang pentingnya persaudaraan.

Saat takbir berkumandang, manusia sadar betul bahwa dirinya tidak berdaya. Manusia mengakui bahwa dirinya maha kecil dan hanya Allah yang Maha Besar. Takbir dapat menghapus kesombongan dan keangkuhan manusia.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,
Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah Salah satu unsur terpenting dalam menjaga persaudaraan ialah dengan mempererat tali silaturahim. Hal ini bisa kitra simak dalam pesan Rasulullah SAW melalui hadis:

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ والْيوم الآخِر فَلْيصلْ رَحِمَهُ وَمَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ والْيوم الآخِر فليقل خيراً أوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali persaudaraan, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata baik atau diam!”

Dari hadits itu dapat diambil pelajaran bahwa untuk menjadi hamba Allah yang beriman membutuhkan tiga komitmen hidup: menghormati keluarga, menyambung tali silaturrahim dan selalu berbicara baik (atau lebih baik diam).

Upaya untuk mempererat tali silaturrahim ini pada dasarnya adalah untuk menyatukan perbedaan yang niscaya ada dalam kehidupan manusia. Manusia diajari untuk tidak hanya menjadikan kesamaan sebagai titik kumpul silaturrahim, namun bahkan menjadikan perbedaan sebagai alasan untuk hal tersebut, karena pada ujungnya, kita adalah sama. Sama manusia, sama makhluk Allah SWT.

Allah melalui Surat Al-Hujurat: 13 mengajarkan kepada kita untuk menjadikan perbedaan sebagai alasan bagi kita agar saling mengenal:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah
Dalam rangka menguatkan hidup saling bersaudara, Islam mengingatkan sebuah metode kehidupan sosial dengan menghormati lingkar masyarakat terdekat, yaitu tetangga. Jika bulan Syawal seperti ini, sudah tentu meminta maaf dan saling memberi maaf terpenting adalah kepada tetangga. Kemudian dilanjutkan dengan menyambung persaudaraan kepada semua lapisan masyarakat.

Dan indahnya, pesan Rasulullah saw ditambahkan dengan perlunya menjaga lisan agar selalu bertutur kata yang baik, agar tidak membuat orang lain sakit hati. Ini senada dengan sebuah pesan akhlak:


سَلَامَةُ اْلإنْسَانِ فِي حِفْظِ اللِّسَانِ
Artinya: “Keselamatan seseorang itu ada pada lisannya”.

Ini menjadi penting, terlebih jika kita melihat kondisi bangsa pada saat ini. Kita baru saja melewati sebuah hajat besar yaitu Pemilu 2024. Kita baru saja memilih anggota parlemen dan pemimpin kita yakni presiden dan wakil presiden. Ada sebagian dari kita yang pilihannya menang, dan ada yang kalah.

Masih hangat di ingatan kita betapa seru dan menariknya perselisihan terkait hal ini yang seolah menjadi bumbu langganan tiap lima tahun sekali. Namun, itu sudah lewat, sudah menjadi masa lalu. Mari kita tatap masa depan.

Perbedaan pandangan politik kita hendaknya tidak kemudian menjadikan alasan bagi kita untuk berpecah belah. Kepentingan bangsa ini jauh lebih tinggi ketimbang kepentingan elektoral seseorang atau sebagian kelompok.

Marilah kita kembali lagi kepada fitrah kita sebagai sebuah bangsa, yakni Bhinneka Tunggal Ika, meski berbeda, namun tetap satu jua.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Ma’asyiral Muslimin Jamaah ‘Id Rahimakumullah Di akhir khutbah ini, marilah kita bersama memahami pentingnya penguatan hidup dengan saling bersaudara. Indonesia hari ini butuh persaudaraan sejati yang dimulai dari lingkup tetangga hingga bernegara.

Dunia juga butuh persaudaraan dan perdamaian. Umat Islam perlu menjadi duta-duta damai setelah sukses dari ujian Ramadhan. Bulan Syawal juga menjadi waktu yang tepat untuk mengawali perbaikan diri kita agar semakin bertakwa dan baik terhadap sesama manusia. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat NU 5 April Terbaru Singkat Lengkap dengan Doanya: Manfaatkan Akhir Ramadhan dengan Baik PDF

Khutbah II

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ،

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللّٰهِ وَرَسُولُهُ،

فَاللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ المَيَامِيْنَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أمَّا بَعْدُ فَأُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَاتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى فِي هَذَا الْيَوْمِ الْعَظِيمِ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى تَمَامِ الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ، وَأَتْبِعُوا رَمَضَانَ بِصِيَامِ سِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ، لِيَكُونَ لَكُمْ كَصِيَامِ الدَّهْرِ وَصَلِّ اللّٰهُمَّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا أَمَرْتَنَا، فَقُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الصَّالحينَ، اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، اللّٰهُمَّ اجْعَلْ عِيْدَنَا هَذَا سَعَادَةً وَتَلاَحُمًا، وَمَسَرَّةً وَتَرَاحُمًا، وَزِدْنَا فِيهِ طُمَأْنِينَةً وَأُلْفَةً، وَهَنَاءً وَمَحَبَّةً، وَأَعِدْهُ عَلَيْنَا بِالْخَيْرِ وَالرَّحَمَاتِ، وَالْيُمْنِ وَالْبَرَكَاتِ، اللّٰهُمَّ اجْعَلِ الْمَوَدَّةَ شِيمَتَنَا، وَبَذْلَ الْخَيْرِ لِلنَّاسِ دَأْبَنَا، اللّٰهُمَّ أَدِمِ السَّعَادَةَ عَلَى وَطَنِنَا، وَانْشُرِ الْبَهْجَةَ فِي بُيُوتِنَا، وَاحْفَظْنَا فِي أَهْلِينَا وَأَرْحَامِنَا، وَأَكْرِمْنَا بِكَرَمِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ،

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ، يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، عِيْدٌ سَعِيْدٌ وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Ustadz Idris Mas'udi, Dosen Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta.

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri 2024 Terbaru dan Link PDF-nya Tema Persaudaraan Menyentuh Hati Bisa Membuat Menangis Haru

DOA Dalam Bahasa Indonesia

‘’Ya Allah saat-saat yang syahdu ini, kami segenap hamba-hamba-Mu, berkumpul, bersimpuh di tempat yang suci yang penuh rakhmat, menyebut namaMu yang agung, berzikir, bermunajat kepadaMu dengan takbir, tahmid, dan tahlil.

Duhai Rabb kami yang Maha Penyayang, sayangilah para ustadz, guru-guru kami, lindungi dan bimbinglah mereka. Lapangkan rezkinya, kuatkan azamnya dan berkati jalannya.

Ya Allah, bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa ini dalam cinta karenaMu dan dalam ketaatan kepadaMu, jangan Engkau biarkan setan musuhMu menggerogoti persaudaraan kami.

Ya Allah, berilah bimbinganMu untuk pemimpin negeri ini agar dapat berlaku adil dengan syari’atMu di atas bumi yang tidak sejengkal pun melainkan milikMu.

Duhai yang Maha Menyelamatkan, Engkau pelindung kami, Engkau pemberi petunjuk orang-orang bingung, Engkau pemberi kecukupan orang yang kekurangan, Engkau pemberi ketenangan orang yang gelisah.

Ya Allah, yang sakit Engkau sembuhkan, yang lupa Engkau ingatkan, yang gelisah Engkau tenteramkan, yang sedih Engkau gembirakan, yang meminta Engkau beri dan kabulkan.

Ya Rabbi, ampuni kami atas kehilafan dan dosa kami kepada anak-anak kami, suami, isteri kami, belum mampu mendidik dan membahagiakan mereka.

Ya Allah, yang mengetahui segala keburukan aib dan maksiat, ampuni seburuk apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami.

Ya Rabb, karuniakan kami jasad yang terpelihara dari maksiat, terpelihara dari harta haram, makanan haram, perbuatan haram. Izinkan jasad ini pulang kelak, jasad yang bersih.

Ya Allah, bukakanlah lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan masa lalu kami.

Ya Allah Tuhan yang Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami. Ampuni setiap kata keras kami yang pernah terlontar pada mereka, Ya Allah. Ampuni sikap tak peduli kami atas mereka, Ya Rabb. Berikan kesempatan kami berbakti kepada mereka, Ya Allah. Lembutkan hati mereka untuk kami agar ridha mereka mengantar kami kepada RidhaMu, Ya Allah. Dan, jika Engkau telah mengambil mereka ke haribaanMu, maka basuhlah mereka dengan kelembutan ampunan dan rakhmatMu, serta pertemukan kami dengan mereka dalam keabadian nikmat syurga tidak akan nikmat tanpa bersama kedua orang tua kami.

Ya Rabb, bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya mampir sejenak, hanya Engkau tahu kapan ajal menjemput kami, jadikan sisa umur menjadi jalan kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan kami menjadi anak yang shaleh yang dapat memuliakan ibu bapak kami.’’

Demikian informasi contoh khutbah Idul Fitri 2024 download PDF terbaru, singkat sedih dan doa yang membuat jamaah menangis bahasa Indonesia.***

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah