Jalur tol ini akan melintasi 43 desa di tujuh kecamatan, mencakup Rejotangan, Ngunut, Sumbergempol, Boyolangu, Kedungwaru, Gondang, dan Tulungagung.
Pembangunan jalur tol ini didanai oleh Asian Development Bank (ADB), dan sebelum peletakan batu pertama, pihak berwenang akan melakukan sosialisasi dan konsultasi publik untuk mendapatkan masukan dan aspirasi dari masyarakat setempat.
Tol Tulungagung-Trenggalek, meskipun pertama kali dibicarakan pada 2018, belum ada informasi terkini tentang status proyek ini. Namun, jalan lintas selatan atau JLS telah sukses dibangun dan kini telah beroperasi.
Sebuah proyek yang juga menarik perhatian adalah pembangunan tol Kediri-Tulungagung.
Jalur ini diharapkan menjadi akses utama ke bandara baru di Kediri dan berbagai wilayah lain di Jawa Timur bagian selatan. Saat ini, proyek ini sudah dalam tahap pembebasan lahan.
Pintu masuk utama menuju bandara baru di Kediri nantinya akan berada di Kecamatan Banyakan. Di Kabupaten Kediri, jalur tol ini akan melalui tiga kecamatan, yaitu Banyakan, Semen, dan Mojo.
Sejauh ini, hampir 80% dari pemilik lahan di Desa Manyaran dan 44 warga di Desa Tiron telah menerima uang ganti rugi (UGR) dari pemerintah. Proses ini akan berlanjut di Kecamatan Semen dan Mojo.
Di Kabupaten Tulungagung, terdapat 14 desa di 4 kecamatan yang akan terdampak oleh pembangunan jalan tol ini.