Mengapa Mimpi Buruk Tidak Boleh Diceritakan, Bagaimana Jika Mimpi Buruk Diceritakan? Ini Haditsnya

- 3 Mei 2023, 12:10 WIB
Ilustrasi - Mengapa mimpi buruk tidak boleh diceritakan, dan bagaimana jika mimpi buruk diceritakan, ini hadis membahas tentang hal tersebut.
Ilustrasi - Mengapa mimpi buruk tidak boleh diceritakan, dan bagaimana jika mimpi buruk diceritakan, ini hadis membahas tentang hal tersebut. /Pexels/Andrea Piacquadio

BERITA DIY - Berikut informasi mengapa mimpi buruk tidak boleh diceritakan, dan bagaimana jika mimpi buruk diceritakan, ini hadis membahas tentang hal tersebut.

Ketahui di sini bagaimana adab tentang menanggapi mimpi, hingga mengapa mimpi buruk tidak boleh diceritakan.

Pada dasarnya tidak ada hadits yang secara khusus menyatakan bahwa mimpi buruk tidak boleh diceritakan.

Namun, ada beberapa hadits yang menunjukkan bahwa menceritakan mimpi buruk dapat memicu kejadian buruk tersebut atau dapat menimbulkan rasa takut dan kecemasan pada orang yang mendengarkan cerita tersebut.

Baca Juga: Arti Mimpi Selingkuh dengan Ibu Mertua, Apakah Akan Ada Bahaya? Ini Doa Saat Mimpi Buruk

Salah satu hadits yang berkaitan dengan mimpi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Mimpi berasal dari Allah dan tidak ada yang dapat mengganggu mimpi itu kecuali setan, maka jika seseorang bermimpi yang buruk atau menakutkan, maka dia harus menghembuskan nafas ke kiri tiga kali, berlindung kepada Allah dari kejahatan setan yang dilaknat dan meninggalkan perbincangan tentang mimpi itu."

Dari hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa seseorang sebaiknya tidak terlalu sering atau terlalu detail menceritakan mimpi buruk yang dialaminya, terutama jika hal tersebut dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan pada orang yang mendengarkannya.

Sebaliknya, sebaiknya seseorang berlindung kepada Allah SWT dari setan yang dilaknat dan meninggalkan perbincangan tentang mimpi buruk tersebut.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Mimpi Buruk dan Alami Gangguan Tidur: Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Namun, jika seseorang merasa perlu untuk menceritakan mimpi buruknya, sebaiknya ia memilih untuk menceritakan hanya kepada orang yang dapat dipercaya dan memiliki keahlian dalam menangani masalah psikologis atau spiritual.

Dalam hal ini, menceritakan mimpi buruk dapat membantu seseorang untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya sendiri dan dapat membantu untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

Mengutip dari laman Jatim NU, dalam merespons mimpi yang buruk, setidaknya terdapat berbagai hal yang sunnah dilakukan bagi seorang Muslim. Anjuran ketika seseorang mengalami mimpi yang buruk terangkum dalam kumpulan hadits berikut:

الرُّؤْيَا الحَسَنَةُ مِنَ اللَّهِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلاَ يُحَدِّثْ بِهِ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ، وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ، وَلْيَتْفِلْ ثَلاَثًا، وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ

“Mimpi baik itu dari Allah. Jika kalian mimpi sesuatu yang kalian sukai, maka jangan kalian ceritakan kecuali pada orang yang juga ikut menyukai mimpi tersebut."

"Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian suka, maka memohonlah perlindungan pada Allah atas keburukan mimpi tersebut dan dari keburukan setan, meludahlah tiga kali dan jangan kalian ceritakan pada siapa pun, maka mimpi buruk itu tidak akan membahayakan pada kalian” (HR Al-Bukhari).

Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Alami Mimpi Buruk: Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia Lengkap dengan Adabnya

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا، فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ثَلَاثًا، وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ

“Ketika kalian melihat mimpi yang tak kalian suka maka meludahlah dari arah kiri kalian tiga kali dan memohonlah perlindungan pada Allah dari setan tiga kali, dan hendaklah kalian berpindah dari posisi tidur yang semula ia lakukan” (HR Muslim).

الرُّؤْيَا ثَلاَثٌ: حَدِيثُ النَّفْسِ، وَتَخْوِيفُ الشَّيْطَانِ، وَبُشْرَى مِنَ اللَّهِ، فَمَنْ رَأَى شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلاَ يَقُصَّهُ عَلَى أَحَدٍ وَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ

“Mimpi ada tiga. Kata hati, mimpi mengkhawatirkan yang datang dari setan dan kabar bahagia dari Allah. Barang siapa yang bermimpi sesuatu yang tak disukai, maka jangan ceritakan pada siapa pun, berdiri lalu shalatlah!” (HR al-Bukhari).

Baca Juga: Sering Mimpi Buruk Ada Penyebabnya, Baca Doa Ini saat Masuk Kamar dan Sebelum Tidur, UAH: Jadikan Kebiasaan

Dari ketiga hadits di atas setidaknya terdapat lima anjuran yang sunnah dilakukan bagi orang yang mengalami mimpi buruk.

1. Meludah tiga kali ke arah kiri.
2. Memohon perlindungan pada Allah dari keburukan mimpi yang ia alami.
3. Memohon perlindungan kepada Allah dari setan dengan melafalkan A‘ûdzu Billâhi minasy-syaithânir-rajîm (aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk).
4. Berpindah dari tempat tidur yang semula ia tempati.
5. Melakukan shalat.

Demikian informasi mengapa mimpi buruk tidak boleh diceritakan, dan bagaimana jika mimpi buruk diceritakan, ini hadis membahas tentang hal tersebut.***

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x