Cek Hasil Sidang Isbat Penetapan Hari Raya Idul Fitri 2023 Kemenag Kesini, Lebaran NU & Muhammadiyah Apa Sama?

- 20 April 2023, 11:05 WIB
Sidang isbat Lebaran 2023 jam berapa, hasil Sidang Isbat Lebaran 2023 NU, dan kapan hari raya Idul Fitri 2023 menurut Kemenag?.
Sidang isbat Lebaran 2023 jam berapa, hasil Sidang Isbat Lebaran 2023 NU, dan kapan hari raya Idul Fitri 2023 menurut Kemenag?. /Kemenag

BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari sidang isbat Lebaran 2023 jam berapa, hasil Sidang Isbat Lebaran 2023 NU, dan kapan hari raya Idul Fitri 2023 menurut Kemenag?.

Yuk cek hasil sidang isbat penetapan hari raya Idul Fitri 2023 Kemenag pada berita ini yang diupdate berkala, Lebaran NU dan Muhammadiyah apakah sama?.

Sidang Isbat Idul Fitri merupakan suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh Kemenag untuk menentukan awal bulan Syawal atau 1 Syawal, yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan dan dimulainya perayaan Idul Fitri.

Seperti diketahui, sidang ini melibatkan para ulama, ahli hisab rukyat, dan perwakilan dari ormas-ormas Islam untuk menyepakati penetapan awal bulan Syawal berdasarkan metode hisab dan rukyat.

Baca Juga: Lebaran Muhammadiyah dengan NU dan Pemerintah Dipastikan Beda? Ini Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2023 Kemenag

Tujuan utama dari sidang isbat adalah untuk menetapkan awal bulan Syawal secara sah dan akurat, serta mencapai konsensus di kalangan umat Islam mengenai perayaan Idul Fitri.

Hal ini penting agar umat Islam di seluruh Indonesia dapat merayakan Idul Fitri pada hari yang sama, menciptakan suasana kebersamaan dan kesatuan dalam rangka merayakan kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Penentuan awal bulan Syawal dalam sidang isbat dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat.

Hisab merupakan perhitungan astronomis mengenai posisi bulan, yang dilakukan untuk memprediksi kemunculan hilal. Sementara itu, rukyat adalah pengamatan langsung terhadap hilal menggunakan mata telanjang atau alat bantu seperti teleskop.

Baca Juga: Ini Dia Jadwal Kapan Hari Raya Idul Fitri 2023 di Arab Saudi, Kejadian Astronomi di Indonesia Turut Disinggung

Dalam sidang isbat, Kemenag akan mempertimbangkan hasil hisab dan rukyat yang dilakukan oleh petugas rukyat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Apabila hilal terlihat pada tanggal 29 Ramadhan, maka 1 Syawal akan ditetapkan sebagai hari raya Idul Fitri. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka penetapan 1 Syawal akan dilakukan dengan mengikuti metode hisab.

Hasil sidang isbat diumumkan oleh pemerintah dan menjadi patokan bagi umat Islam di Indonesia untuk merayakan Lebaran atau Idul Fitri.

Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, menyatakan bahwa pemerintah dan NU kemungkinan akan merayakan Idul Fitri pada 22 April.

Baca Juga: Teks Bacaan Takbir Idul Fitri Sesuai Sunnah dan Al Quran serta Waktu Mengumandangkan Takbir

Sedangkan Muhammadiyah akan menggelar Idul Fitri pada 21 April 2023. Keputusan ini sejalan dengan hisab awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H yang diterapkan oleh Majelis Tarjih dan Jadid Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.

Syamsul Anwar, Ketua bidang Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, mengatakan bahwa penetapan ini didasarkan pada posisi, bukan pada penampakan bulan.

Menurut Thomas, perbedaan waktu perayaan Idul Fitri bukanlah akibat dari perbedaan metode hisab dan rukyat, melainkan karena adanya variasi kriteria.

Pada 20 April 2023, pada saat waktu maghrib, posisi Bulan di ufuk barat masih sangat rendah. Inilah yang menyebabkan perbedaan tersebut, sebab kriteria yang digunakan berbeda.

Baca Juga: Resep Opor Ayam Lebaran Sederhana Bumbu Jawa Spesial Sajian Sedap dan Enak, Cocok Disajikan Saat Idul Fitri

Dalam kriteria wujudul hilal, bulan harus terbenam lebih lambat daripada Matahari dan saat maghrib, posisi Bulan harus berada di atas ufuk. Berdasarkan kriteria ini, Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri pada tanggal 21 April 2023.

Sementara itu, pemerintah mengikuti kriteria baru dari MABIMS yang mensyaratkan ketinggian Bulan minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Dalam konteks ini, visibilitas hilal MABIMS menjadi sangat sulit untuk diamati karena penampakan hilal yang sangat tipis.

Jika situasi seperti ini terjadi, Thomas menjelaskan bahwa sidang isbat kemungkinan akan menetapkan bulan Ramadhan istikmal, yaitu menggenapkan jumlah hari puasa menjadi 30 hari.

Pada 20 April 2023, Kemenag akan mengadakan sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1444 H atau Idul Fitri pada pukul 17.00 WIB. Nantinya hasil akan disampaikan melalui berita ini.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Gerhana Khusuf dan Doa Saat Gerhana Matahari Hibrida yang Terjadi Jelang Lebaran 2023

Soal Lebaran pada 21 April 2023, rupanya tak cuma Muhammadiyah saja yang menggelar pada tanggal itu, melainkan juga beberapa warga Nahdlatul Ulama.

Berdasarkan informasi yang beredar, beberapa pondok pesantren di Jawa Timur mengumumkan bahwa Lebaran bakal digelar Jumat, 21 April 2023.

Misalnya seperti Pondok Pesantren Ploso Kediri. Pun informasi yang beredar, anjuran Lebaran itu dianut pula oleh warga NU di sejumlah daerah. 

Pada Isya tadi, Pemerintah telah mengumumkan bahwa Lebaran digelar Sabtu, 20 April 2023.

Demikian penjelasan cek hasil sidang isbat penetapan hari raya Idul Fitri 2023 Kemenag pada berita ini yang diupdate berkala, Lebaran NU dan Muhammadiyah apakah sama?.***

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x