BERITA DIY - Cacar Monyet atau Monkeypox terkonfirmasi muncul di Indonesia, masyarakat diminta hindari orang yang bergejala.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) melalui konfrensi pers di Youtube menyampaikan bahwa terdapat satu kasus positif cacar monyet.
Juru bicara Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril menyampaikan terdapat satu pasien terkonfirmasi positif cacar monyet yaitu seorang laki-laki berusia 27 tahun di DKI Jakarta.
Pasien pertama ini dinyatakan terkena setelah berpergian keluar negeri dengan gejala demam dan pembesaran kelenjar limfe di sekitar leher serta cacar atau ruam di muka, telapak tangan, kaki, sebagian di sekitar alat kelamin.
Kemenkes turut menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari kontak langsung dengan pasien yang terkonfirmasi cacar monyet.
Kontak langsung yang dihindari seperti bersalaman, berpelukan, sentuhan fisik lainnya serta benda di sekitar pasien seperti handuk dan selimut.
Selain itu, Kemenkes menghimbau juga kepada masyarakat harus menghindari kontak dengan orang yang bergejala baik itu teman dan sahabat.
Dikutip dari situs resmi Kemenkes, gejala cacar monyet biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit.
Baca Juga: Bagaimana Monkeypox Bisa Menular? Simak Langkah Pencegahan Cacar Monyet di Rumah
Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki.
Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata. Ruam cacar monyet terkadang disalahartikan sebagai sifilis atau herpes.
Gejala biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri. Namun pada beberapa individu, dapat menyebabkan komplikasi medis dan kematian.
Orang dengan penyakit penurunan kekebalan tubuh kemungkinan berisiko mengalami gejala yang lebih serius.
Pasien positif cacar monyet harus menghindari menggaruk kulit dan merawat ruam yang dialami dengan air steril dan antiseptik serta membersihkan tangan sebelum dan sesudah menyentuh luka dan menjaga kulit tetap kering dan terbuka.
Walaupun sudah terkonfirmasi muncul di Indonesia, masyarakat diminta tenang namun tetap waspada terutama dengan orang bergejala.
Itulah informasi mengenai cacar monyet yang terkonfirmasi oleh Kemenkes muncul di Indonesia.***