Zain mengumpulkan sembilan siswinya untuk menjadi band, dan berhasil mengumpulkan sembilan diantaranya ialah; Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain.
Di awal kemunculannya, grup musik religi Nasida Ria tidak banyak diminati karena lagu-lagunya dinilai kurang relevan.
HM Zain kemudian mendapatkan saran dari Kyai Ahmad Buchori Masruri untuk mengubah lirik lagu ke dalam bahasa Indonesia.
Dengan perubahan format lirik lagu inilah, kemudian Nasida Ria mendapat banyak penggemar. Sampai suatu ketika berkesempatan mendapat tawaran dari Ira Puspita Record untuk membuat album.
Gaya Nasida Ria yang baru membuat mereka semakin popular, dengan beberapa lagu mereka seperti "Pengantin Baru", "Tahun 2000", "Jilbab Putih", "Anakku", "Kota Santri", "Perdamaian" musik-musik ini juga banyak diputar di radio, baik di pedesaan maupun kota.
Nasida Ria juga akhirnya kerap muncul di televisi nasional dan melakukan tur konser di seluruh Indonesia.
Setelah tahun 2000, Nasida Ria lebih jarang suksesnya. Beberapa anggota diganti karena telah meninggal atau keluar dari band.
Nasida Ria kini memiliki 12 personil yaitu Hj. Rien Djamain, Hj. Afuwah, Hj. Hamidah, Hj. Nadhiroh, Hj. Nurhayati, Hj. Nurjanah, Hj. Thowiyah, Sofiyatun, Uswatun Khasanah, Titik Mukaromah, Nazla Zain dan Alfiatul Khoiriyah.