BERITA DIY – Simak penjelasan mengenai kata Istikmal, kata dalam pengetahuan islam atau Fiqih yang digunakan oleh pemerintah dalam memutuskan 1 Ramadan 1443 Hijriah atau 2022 Masehi.
Pada Sidang Isbat di Kementerian Agama untuk menentukan tanggal 1 Ramadan 1443 Hijriah atau 2022 Masehi kemarin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan bahwa tim peneliti hilal atau rukyah di 34 provinsi belum melihat adanya hilal yang menjadi penanda bergantinya bulan Syaban ke Ramadan.
Seperti diketahui, Kementerian Agama menggunakan dua metodologi untuk bisa menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah, yaitu dengan metode hisab (penghitungan) dan juga metode rukyah atau melihat langsung keadaan hilal.
Baca Juga: Kenali Apa itu Hipersomnia Lengkap Ciri-ciri, Apa Mudah Mengantuk di Siang Hari Masuk Gejala?
“Karena ada kriteria baru yang disepakati MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) bahwa awal masuk bulan ditandai dengan posisi hilal saat matahari terbenam sudah tiga derajat dan elongasi 6,4 derajat, secara mufakat bahwa 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022 Masehi,” jelas Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Hal senada juga dituangkan dalam Surat Instruksi Nomor 012/LF-PBNU/III/2022 yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris Lembaga Falakiyah PBNU KH Sirril Wafa dan H Asmui Mansur pada Jumat 1 April 2022, yang menyatakan bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada hari Minggu, 3 April 2022.
Tindakan Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk memilih hari Minggu sebagai tanggal 1 Ramadan adalah hal yang biasa dilakukan dalam agama Islam. Tindakan tersebut dinamakan dengan istilah istikmal.
Penjelasan Kata Istikmal