Perbedaan Hisab dan Rukyatul Hilal, Metode Penentu Menetapkan Awal Puasa 1 Ramadhan

- 30 Maret 2022, 20:15 WIB
Ilustrasi Pemantauan Hilal. Beirkut perbedaan dua metode penetuan awal Ramadhan metode Hisab dan Rukyatul Hilal.
Ilustrasi Pemantauan Hilal. Beirkut perbedaan dua metode penetuan awal Ramadhan metode Hisab dan Rukyatul Hilal. /ANTARA Foto/Irwansyah Putra

Metode hisab itu sendiri merupakan perhitungan astronomis untuk menentukan awal Ramadhan. Didalamnya termasuk perhitungan waktu berdasarkan posisi geometris benda-benda langit, pergerakan matahari, bulan, dan bumi turut diamati.

Menurut “Pedoman Hisab Muhammadiyah”, dalam hisab, tidak hanya digunakan untuk menentukan bulan puasa, namun juga sebagai penentu waktu sholat, waktu haji, idul fitri, dan waktu pelaksanaan sholat gerhana.

Dikutip dari laman Muhammadiyah, ada tiga syarat untuk menentukan hilal dengan metode ini, yakni:

Baca Juga: Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 2022 Kapan? Ini Jadwal Puasa Menurut Muhammadiyah dan NU

  1. Terjadi ijtimak atau konjungsi
  2. Ijtimak atau konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam
  3. Saat matahari terbenam, piringan atas bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah wujud).

Adapun metode rukyatul hilal dapat didefinisikan sebagai aktivitas visibilitas hilal pada bulan sabit muda saat matahari terbenam sebagai tanda pergantian bulan di kalender Hijriah.

Baca Juga: Cara Membuat Stiker WhatsApp Ucapan Ramadhan 2022 atau 1443 Hijriah untuk Android Pakai Aplikasi Gratis

Baca Juga: Penetapan Awal Puasa 1 Ramadhan 2022 Jatuh pada Tanggal 2 April Menurut Muhammadiyah, Sidang Isbat Kapan?

Penjelasan dari laman resmi Nahdatul Ulama (NU), apabila hilal telah memenuhi kriteria imkanur rukyah dan kemunginan hilal terlihat, maka awal puasa baru dapat ditentukan.

Demikian uraian dari perbedaan hisab dan rukyatul hisab sebagai metode menetukan awal puasa Ramadhan yang digunakan oleh ormas dan pemerintah.***

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah