BERITA DIY - Simak puasa 2022 tinggal beberapa hari lagi menurut versi pemerintah, NU, Muhammadiyah, hingga BRIN yang menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1443 Hijriyah.
Umat Muslim sebentar lagi menyambut tanggal 1 Ramadhan yang ditandai dengan pelaksanaan ibadah puasa wajib selama satu bulan.
Terdapat beragam versi mengenai ketetapan tanggal 1 Ramadhan untuk dimulainya ibadah puasa di Indonesia, dari mulai pemerintah, NU, Muhammadiyah, hingga BRIN.
Ada dua metode yang umum digunakan untuk melihat hilal, yakni hisab dan rukyat. Kedua metode ini saling berhubungan satu sama lain.
Yang pertama adalah hisab, di mana metode ini digunakan untuk menghitung posisi benda langit terutama matahari dan bulan.
Melalui metode hisab, pergerakan dan posisi hilal diprediksi tanpa melihat bulan baru dengan mata telanjang.
Baca Juga: 6 Makanan Penyebab Asam Lambung Naik Ini Jadi Pantangan dan Perlu Dihindari Saat Buka Puasa Ramadhan
Sementara itu, metode rukyat diaplikasikan guna melakukan observasi terhadap benda-benda langit untuk memverifikasi hisab.
Pada metode ini, kemunculan bulan sabit atau bulan baru menjadi tanda puasa Ramadhan telah datang.
Muhmmadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hiijriyah melalui Maklumat Nomor 01/MLM/1.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriyah.
Penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriyah atau puasa berdasarkan pada tinggi bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta (hilal sudah wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam dan bulan berada di atas ufuk.
Berdasarkan Maklumat tersebut, Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh pada tanggal 2 April 2022.
"1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M," jelas yang diumumkan pada Maklumat.
Baca Juga: Bacaan Doa Buka Puasa Sunnah Senin Kamis atau Qadha Ramadhan Arab, Latin, dan Arti Bahasa Indonesia
Sementara puasa 1 Ramadhan 1443 Hijriyah berpotensi mengalami perbedaan dengan Muhmmadiyah dan pemerintah.NU akan menentukan hilal pada hari Jumat, 1 April 2022 mendatang.
Adapun NU menetapkan syarat untuk menetapkan hilal melalui ketinggian hilal minimal dua derajat.
Sama seperti halnya NU, pemerintah rencana akan menggelar sidang isbat pada hari Jumat mendatang untuk secara resmi menentukan awal puasa.
Berbeda dengan NU, syarat hilal versi pemerintah adalah minimal tiga derajat dan elongasi minimal di angka 6,4.
Apabila hilal terlihat maka 1 Ramadhan akan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Kendati demikian jika tim belum melihat hilal maka puasa kemungkinan terjadi pada Minggu, 3 April 2022.
Sementara itu, menurut Peneliti Ahli Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Thomas, memprediksi terjadinya perbedaan tanggal 1 Ramadhan antara pemerintah dan Muhammadiyah yang telah menetapkan awal puasa terlebih dahulu.
Dikutuip dari laman brin.go.id, menurut Prof. Thomas, kemungkinan sidang isbat pemerintah akan menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh pada Minggu, 3 April 2022.
Dari sisi ilmu astronomi, ketinggian kurang dari tiga derajat beserta elongasi akan menunjukkan hilal yang sangat tipis dan redup jika diputuskan tanggal 2 April 2022.
Meskipun begitu, masyarakat diharapkan tetap menunggu pengumuman sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah.
Demikian kapan awal puasa tahun 2022 atau 1 Ramadhan 1443 Hijriyah versi pemerintah, NU, Muhmmadiyah, dan BRIN.***