Minyak yang jernih mampu bertahan lebih lama dalam masa penggorengan dibanding minyak yang tidak jernih atau keruh.
3. Penyaringannya.
Masih menyangkut pada poin nomer dua, adanya warna kemerahan dari beta karoten adalah karena minyak goreng curah hanya melewati satu kali penyaringan, berbeda dengan kedua jenis minyak goreng lain yang melewati hingga dua kali penyaringan.
Karena hanya disaring melalui penyaringan satu kali, minyak goreng curah memiliki angka peroksida yang cukup tinggi dibanding minyak goreng lainnya.
Dilansir dari Jurnal AgroIndustri milik Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, maksud dari angka peroksida yang tinggi adalah minyak lebih mudah teroksidasi akibat zat dari luar atau dari lama penggorengan.
Minyak dengan angka peroksida tinggi jika dimasak terlalu lama akan menimbulkan bau tengik, warna yang keruh, dan hasil masakan tidak sempurna.
Adanya air yang terdapat dalam proses penggorengan dapat menyebabkan reaksi hidrolisis yang mengakibatkan munculnya bau dan rasa tengik pada makanan yang dimasak.