Ketahui Penyebab Perang Rusia Ukraina karena Apa, Apa karena Presiden Ukraina Mau Gabung NATO? Ini Sejarahnya

- 2 Maret 2022, 19:29 WIB
Penyebab perang Rusia vs Ukraina karena apa, apa karena Presiden Ukraina mau gabung NATO? Berikut sejarah hubungan kedua negara.
Penyebab perang Rusia vs Ukraina karena apa, apa karena Presiden Ukraina mau gabung NATO? Berikut sejarah hubungan kedua negara. /MOHAMMAD AYUDHA/ANTARA FOTO

Ukraina masuk dalam European regional security sub-complex, bersama dengan Belarus dan Moldova.

Hal ini, dikarenakan wilayah ini sangat penting bagi Rusia diantara wilayah lainnya, sebab negara-negara ini memiliki perbatasan langsung dengan negara-negara Eropa yang dibawahi oleh Uni Eropa.

Rusia menganggap hal ini sebagai suatu ancaman dari perluasan NATO. Lalu, perlu diingat bahwa Rusia yang memiliki sumber gas alam terbesar di dunia, yakni 28 persen, menjadikan Ukraina dan Belarus sebagai wilayah transit sebelum akhirnya tiba di Eropa.

Baca Juga: Awal Mula Kenapa Rusia Menyerang Ukraina dan Apa Penyebab Konflik yang Disebut Bisa Picu Perang Dunia 3?

Obsesi masa lalu Rusia: Pihak Barat adalah lawan

Masih mengutip tulisan dari Revy Marlina, di Ukraina, sejak akhir November 2004 hingga Januari 2005, serangkaian demonstrasi dan peristiwa politik terjadi segera setelah pemilihan presiden Ukraina 2004 pada pemungutan suara putaran kedua.

Kemenangan Viktor Yanukovych yang didukung oleh Rusia pada tahun 2004 mengundang lebih dari setengah juta orang Ukraina untuk memprotes di Central Kyiv yang kemudian menjadi dikenal sebagai Revolusi Oranye.

Setelah Yanukovych digantikan oleh Viktor Yuschenko, Rusia menyadari orientasi pro-Barat Yuschenko. Deklarasi Yuschenko yang akan menjadikan Uni Eropa dan NATO sebagai prioritas utama menjadi alasan Rusia menyalahgunakan ketergantungan Ukraina pada pasokan energi Rusia, dengan menaikkan harga gas.

Yuschenko tidak bergeming terhadap ancaman Rusia dimana, program latihan tahunan NATO akan berlangsung di semenanjung Krimea.

Aksi ini kemudian ditanggapi oleh rakyat Krimea dengan demonstrasi yang mana 60 persen dari mereka adalah etnis Rusia dan penutur bahasa Rusia.

Halaman:

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah