Apa Itu Herd Immunity? Benarkah Bisa Bikin Masyarakat Kebal Virus dan Penyakit Menular?

- 27 Februari 2022, 15:25 WIB
Apa itu herd immunity? Benarkah bisa bikin masyarakat kebal dari virus, termasuk Covid-19, dan kebal dari laju penyakit menular?
Apa itu herd immunity? Benarkah bisa bikin masyarakat kebal dari virus, termasuk Covid-19, dan kebal dari laju penyakit menular? /UNSPLASH/taiscaptures

BERITA DIY - Apa itu herd immunity? Benarkah bisa bikin masyarakat kebal dari virus, termasuk Covid-19, dan kebal dari laju penyakit menular?

Secara bahasa, herd immunity berarti kekebalan kelompok. Kebal dalam hal ini ialah kebal dari penularan dan infeksi lanjutan dari sebuah penyakit.

Menjelang pandemi covid-19 pada 2019 silam, banyak studi yang mulai mempelajari sistem kekebalan massal atau herd immunity ini.

Baca Juga: Gejala Omicron dan Cara Penanganannya, Vaksin Belum Sepenuhnya Efektif dalam Mencegah Infeksi Virus Ini?

Wajar saja, virus corona atau Covid-19 yang mulanya terdeteksi di Wuhan, Tiongkok, menyebabkan seluruh dunia melakukan lockdown hingga WHO menyatakan status pandemi.

Berbagai cara pun dilakukan demi membendung laju penularan Covid-19. Mulai dari physical distancing, membiasakan memakai masker, mencuci tangan, vaksinasi, hingga mulai membentuk herd immunity.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, infeksiemerging.kemkes.go.id, pada 27 Februari 2022, herd immunity dapat terjadi ketika sebagian besar dari populasi kebal terhadap suatu penyakit menular.

Baca Juga: Gejala Kena Virus COVID-19 Omicron Pada Anak dan Orang Dewasa: Flu dan Pusing Seperti Ini Harus Waspada

Contohnya ialah ketika 80 persen dari populasi suatu daerah sudah kebal dari virus Covid-19, maka empat dari lima orang yang saling bertemu tidak akan menularkan virus tersebut.

Biasanya, suatu kelompok atau suatu wilayah baru bisa membentuk herd immunity ketika 70 persen hingga 90 persen dari populasinya sudah kebal dari virus.

Berhentinya penularan suatu infeksi karena herd immunity dapat terjadi karena antibodi yang dimiliki oleh sebagian besar populasi tersebut bisa membunuh virus di dalam tubuh.

Baca Juga: Kisah Dokter yang Pertama Kali Ungkap Virus Corona, Ini Tanggapan Prof Zubairi Kenang 2 Tahun Kepergiannya

Dikutip dari website resmi Wolrd Health Organization atau WHO, who.int, pada 27 Februari 2022, sistem herd immunity ini akan terbentuk ketika sebagian besar populasi telah melakukan vaksinasi.

Vaksin akan melatih sistem imun dalam tubuh manusia untuk menciptakan protein yang dapat melawan penyakit. Sistem imun tersebut nantinya disebut antibodi.

Adapun presentase jumlah orang yang harus memiliki antibodi untuk membentuk herd immunity itu berbeda-beda tergantung dari tingkat penularan suatu penyakit.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu NeoCov, Varian Baru Covid-19 atau Virus Lain? Ini Gejala dan Tingkat Bahaya yang Dimiliki

Misal, untuk membentuk herd immunity atas penyakit campak, dibutuhkan 95 persen populasi yang divaksin atau diimunisasi sehingga 5 persen sisanya dapat selamat.

Kemudian, untuk polio, dibutuhkan sekitar 80 persen populasi yang kebal terhadap penyakit polio untuk menyelamatkan 20 persen sisanya.

Sementara ini, khusus untuk Covid-19, WHO sendiri masih mempelajari sistem herd immunity atau kekebalan kelompok karena tingkat penularan Covid-19 yang masih belum bisa dibaca.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu NeoCov, Varian Baru Covid-19 atau Virus Lain? Ini Gejala dan Tingkat Bahaya yang Dimiliki

WHO masih meneliti seberapa kuat dan seberapa lama sistem imun yang dibangun oleh vaksin bisa bertahan terhadap penularan Covid-19.

Demikian pengertian apa itu herd immunity dan bagaimana cara membentuknya sehingga bisa kebal terhadao suatu virus atau penyakit menular.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: WHO Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x