Lantas apa itu porang sebenarnya? Bagi yang belum mengetahui tanaman ini sejenis dengan umbi-umbian atau sejenis isuweg bagi masyarakat Jawa tahun 1970-an.
Namun, suweg memiliki warna umbi agak kuning oranye, sementara porang berwarna kuning muda. Masyarakat Jawa lebih memilih suweg untuk makanan karena dapat dikukus. Sisi lain porang dipercaya akan menimbulkan gatal-gatal.
Meski begitu porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi beberapa tahun terakhir, bahkan sampai diekspor ke Jepang untuk bahan baku beras shirataki atau beras diet.
Dikutip dari indonesia.go.id, Kementerian Pertanian menjelaskan bahwa tanaman porang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, hingga serat pangan. Sementara dalam karbohidrat terdiri dari pati, glukomannan, serat kasar, dan gula reduksi.
Baca Juga: Tips dan Cara Merawat Tanaman Aglonema yang Benar agar Subur, Daun Lebar, Sehat, dan Merah Merona
Adapun zat glukomannan bermanfaat pada industri pangan, seperti menghasilkan produk shirataki berbentuk mie, hingga bahan tambahan produk kue, es krim, roti, permen, selai, sari buah, dll.
Zat yang sama juga berperan pada industri kimia, farmasi, dan pengobatan, di antaranya adalah bahan pengisi dan pengikat tablet, bahan perekat lem dan cat tembok, pelapis kedap air, hingga bahan pembuatan kertas tipis dan tahan air.
Sementara porang sangat baik tumbuh pada dataran rendah dari 0 hingga 700 mdpl. Air yang dibutuhkan berintensitas sedang, di mana tanah tidak terlalu kering atau basah.
Baca Juga: Daftar 5 Tanaman yang Jadi Simbol Cinta