Profil Neta S. Pane: Aktivis yang Tak Henti Kritik Polisi Ini Dikabarkan Meninggal Karena Covid-19

- 16 Juni 2021, 19:49 WIB
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane meninggal setelah dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat karena Covid-19.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane meninggal setelah dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat karena Covid-19. /ANTARA/Andika Wahyu

Baca Juga: Indonesia Kehilangan Putra Terbaiknya, Eks Jubir KPK Febri Diansyah Berduka Cita atas Meninggalnya Neta S Pane

Kemudian, setelah tujuh tahun mengabdi di media SKH Merdeka, Neta diangkat menjadi Redaktur Pelaksana, tepatnya pada tahun 1991.

Keluar dari Harian Merdeka, Neta sempat menjadi asisten Redpel di Harian Terbit di Jakarta pada tahun 1993 lalu menjadi Redpel koran Aksi di Jakarta. Jabatan tertinggi di media yang pernah ia emban adalah Wakil Pemimpin Redaksi Surat Kabar Jakarta tahun 2002-2004.

Setelah reformasi, Neta dikabarkan menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Surat Kabar Jakarta. Namun, ia tak bertahan lama di sana. Tercatat ia hanya dua tahun di media tersebut dari 2002 hingga 2004.

Baca Juga: Indonesia Kehilangan Putra Terbaiknya, Eks Jubir KPK Febri Diansyah Berduka Cita atas Meninggalnya Neta S Pane

Selepas dari media, Neta kemudian berkecimpung di dunia LSM yang membawanya menjadi pucuk pimpinan di IPW hingga sekarang ini

Kiprahnya di IPW cukup fenomenal. Ia berani mengkritik lembaga kepolisian secara terbuka.

Di awal Februari 2012, Polri mendapat kritikan pedas dari IPW. Pasalnya, saat itu IPW memertanyakan posisi Wakapolri Komjen Pol. Nanan Sukarna sebagai ketua umum Mobil Gede (Moge).

Baca Juga: Indonesia Kehilangan Putra Terbaiknya, Eks Jubir KPK Febri Diansyah Berduka Cita atas Meninggalnya Neta S Pane

Pucuk pimpinan IPW, Neta heran dengan adanya polisi yang gajinya tidak besar, namun punya moge berharga ratusan juta dan menjadi ketua organisasi moge?

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x