Jeritan Pedagang di Rest Area yang Kehilangan Pendapatan Utama Akibat Larangan Mudik

- 9 Mei 2021, 03:50 WIB
Rest area di Tol Cipali-Subang kilometer 102.
Rest area di Tol Cipali-Subang kilometer 102. /Antara/Sugiharto Purnama

“Sehari berjualan bisa dapat Rp 4 juta, ada yang dapat Rp 10 juta, bahkan Rp 11 juta, karena banyak orang duluan mudik pada tanggal itu,” ujar Eem.

Untuk menutupi biaya operasional selama diterapkannya larangan mudik, pedagang di rest area hanya mengandalkan sebagian keuntungan yang didapat sebelumnya.

Meskipun sepi pembeli bahkan dagangannya tidak laku terjual, pedagang di rest area tetap membuka tokonya.

Baca Juga: Alur Pembuatan SIKM Terbaru untuk Mudik Lebaran Idul Fitri 2021, Siapkan Syarat dan Berkas Berikut Ini

Dalam masa larangan mudik yang dimulai 6 hingga 17 Mei 2021, semua kendaraan yang mengangkut penumpang dilarang melintasi perbatasan daerah.

Petugas pun telah ditempatkan di beberapa titik untuk menghalau pemudik yang nekat.

Jika ada masyarakat yang nekat mudik, maka konsekuensinya akan dipaksa putar balik ke daerah asalnya oleh aparat keamanan.

Kebijakan larangan mudik ini diberlakukan demi mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin luas serta menekan kenaikan jumlah kasus baru pasca libur panjang.

Selain larangan mudik, Pemerintah sendiri juga dari jauh-jauh hari sudah memotong masa cuti bersama libur lebaran.***

Halaman:

Editor: Muhammad Suria

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah