Bacaan Injil 17 Januari 2023 Lengkap dengan Renungan Harian Katolik Singkat, Menyentuh Hati

17 Januari 2023, 11:35 WIB
Ilustrasi. Bacaan injil hari ini 17 Januari 2023 lengkap dengan renungan harian katolik. /PIXABAY/ Pexels

BERITA DIY - Simak teks bacaan injil hari ini Selasa, 17 Januari 2023 lengkap dengan renungan harian katolik yang singkat dan menyeentuh hati berikut ini.

Umat Katolik menyakini bahwa sabda dan firman Tuhan Allah yang ada dalam kitab suci adalah pedoman jalan hidup benar. Oleh karena itu penting untuk membaca injil Tuhan hari ini.

Bacaan injil hari ini Selasa, 17 Januari 2023 diambil dari injil Markus yang menceritakan bagaimana Tuhan Yesus dan para murid yang melanggar aturan hukum taurat di hari Sabat dan mendapatkan peringatan dari orang Farisi.

Berikut teks bacaan Injil dan renungan harian katolik hari ini Selasa, 17 Januari 2023 dikutip dari eKatolik.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen Hari Ini 17 Januari 2023 Singkat Tentang Kesabaran dan Kesederhaan Hidup

Bacaan Injil Markus 2: 23-28

Pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.

Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?”

Jawab-Nya kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam

Besar lalu makan roti sajian itu — yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam — dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?”

Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.”

Baca Juga: Daftar Hari Raya Katolik Setelah Natal: Cek Kalender Liturgi Katolik 2023, Kapan Hari Raya Paskah?

Renungan harian hari ini Selasa, 17 Januari 2023 tentang Aturan yang Memerdekaandari Agus Kani CS, Pastor Paroki Nossa Sanhora de Monte Siao, Amora, Portugal.

Dalam kehidupan bermasyarakat, keberadaan aturan itu penting. Akan tetapi harus diakui bahwa aturan ada yang baik, ada yang buruk; ada yang bijaksana, tetapi ada pula yang tidak masuk akal, bahkan cenderung tidak adil.

Aturan yang buruk dna tidak adil jelas harus diperbarui demi terwujudnya kesejahteraan bersama. Sementara itu, dalam aturan yang baik pun kadang-kadang perlu dibuat kekecualian, sebab pada dasarnya, suatu aturan pasti bisa mengantisipasi seluruh situasi konkret yang mungkin terjadi. Aturan yang diterapkan secara kaku bisa jadi akan mengorbankan kebaikan hidup seseorang.

Dalam bacaan injil hari ini, orang Farisi menuduh murid-murid Yesus melanggar hikum Sabat karena mereka memetik bulir-bulir gandum pada hari Sabat. Hari Sabat adalah yang dikuduskan untuk mengingat dan merayakan karya penciptaan yang dilakukan Tuhan.

Baca Juga: 5 Isi Doa Keluarga, Anak, Ayah, Ibu di depan Palungan Yesus, Bacaan Doa Katolik untuk Hari Raya Natal 2022

Karena itu, hukum Taurat melarang dilakukannya semua pekerjaan pada hari itu. Para murid Yesus dikritik bukan karena memtik bulir gandum di ladang, melainkan karena melakukan hal itu pada hari Sabat.

Dalam tanggapan-Nya, Yesus mengundang para pengkritik untuk merenungkan dan melihat lebih sungguh mengenai hubungan manusia dengan Allah. Ia menegaskan bahwa kebutuhan manusia harus didahulukan daripada kebiasaan ritual, sebab setiap aturan dibuat demi kebaikan hidup manusia: "Hari Saba diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat."

Dengan ini, Yesus menantang kita untuk membangun dan memelihara stuktur kehidupan sosial yang memajukan martabat manusia, serta untuk meruntuhkan setiap stuktur sosial yang justru membahayakan kehidupan manusia. Aturan yang tidak mendukung kebaikan dan kebahagiaan hidup manusia bertentangan dengan kehendak Allah.

Baca Juga: Apa Itu Sakramen Tobat Katolik Lengkap Tujuan, Doa Mengakui Dosa dan Cara Pengakuan Dosa di Hari Raya Natal

Hal yang sama dapat diterapkan dalam kehidupan beragama yang benar. Jika agama menghalangi seseorang untuk menolong orang lain yang membutuhkan, agama itu palsu belaka. Jika iman seseorang lebih berpusat pada ritual dan hal-hal yang bersifat eksternal serta melupakan martabat manusia, iman tersebut adalah sebuah kebohongan besar.

Allah tidak pernah berkendak menindas umat-Nya atau membatasi hubungan setiap manusia dengan sesamanya. Inti dari keutamaan moral kristiani menekankan pentingnya menolong orang lain dan kepekaan terhadap kebutuhkan orang lain, terutama mereka yang hidupnya kurang beruntung.

Semoga pertimbangan-pertimbangan ini membantu kita, bukan karena ini adalah aturan yang wajib dijalankan melainkan karena kita mau menghayati semua pekerjaan kita dengan kasih yang telah Tuhan taruh di dalam hati kita, agar kita juga dapat mengasihi Dia yang tulus.
----------
Demikian teks bacaan injil 17 Januari 2023 lengkap dengan teks renungan harian katolik hari ini tentang aturan yang memederkaan.***

Editor: Sani Charonni

Tags

Terkini

Terpopuler