Apa Itu Porang? Kini Harga Tanaman Anjlok Dulu Digadang-gadang Jadi Komoditas Ekspor Nasional

11 November 2021, 20:11 WIB
Simak pengertian porang, tanaman yang dulu digadang-gadang menjadi komoditas ekspor unggulan namun namun kini harga tumbuhan anjlok. /Twitter.com/@setkabgoid

BERITA DIY - Simak penjelasan apa itu porang, tanaman yang sempat digadang-gadang menjadi komoditas ekspor nasional namun kini nilai harga malah anjlok. 

Beberapa waktu lalu masyarakat ramai membicarakan tentang porang. Bahkan, Presiden Jokowi sempat menyebut tanaman itu akan menjadi unggulan ekspor Tanah Air.

Para petani atau orang yang baru terjun ke dunia agrikultur berlomba-lomba menanam porang karena memiliki nilai ekonomis apalagi diunggulkan untuk menjadi produk ekspor. Namun sayang kini harga tanaman sedang anjlok.

Baca Juga: Cara Menanam Porang, Cara Beli Bibit, Harga Bibit, dan Tempat untuk Beli Bibit Terbaik

Adapun manfaat porang bisa diolah menjadi beragam produk makanan seperti beras shirataki, campuran kue, hingga produk kecantikan atau kosmetik.

Tak heran jika Presiden Jokowi beberapa waktu lalu memberikan pernyataan pemerintah akan serius mempromosikan tanaman sejenis umbi-umbian ini.

"Tanaman ini (porang) bakal jadi komoditas ekspor andalan baru dari Indonesia jika kita serius menggarapnya," tulis akun Instagram @jokowi pada 19 Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Apa Keistimewaan Tanaman dari Tawangmangu yang Sedang Viral di TikTok? Harganya Ratusan Juta Rupiah!

Presiden juga memperkirakan satu hektar lahan dapat menghasilkan 15-20 ton porang pada musim panen setiap delapan bulan. Adapun nilai ekonomis bisa mencapat Rp40 juta.

Bahkan Kementerian Pertanian menyebut bahwa nilai ekspor porang pada tahun 2020 mencapai Rp923 miliar. Sementara harga per kilogram sebelumnya mencapai Rp10.000. Saat ini harga porang yang anjlok turun di nominal sekitar Rp7.000 per kilogram.

Lantas apa itu porang sebenarnya? Bagi yang belum mengetahui tanaman ini sejenis dengan umbi-umbian atau sejenis isuweg bagi masyarakat Jawa tahun 1970-an.

Baca Juga: Cara Merawat Tanaman Aglonema Agar Tumbuh Subur dan Sehat: Tips Penyiraman, Pemupukan, dan Pemilihan Pot

Namun, suweg memiliki warna umbi agak kuning oranye, sementara porang berwarna kuning muda. Masyarakat Jawa lebih memilih suweg untuk makanan karena dapat dikukus. Sisi lain porang dipercaya akan menimbulkan gatal-gatal.

Meski begitu porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi beberapa tahun terakhir, bahkan sampai diekspor ke Jepang untuk bahan baku beras shirataki atau beras diet.

Dikutip dari indonesia.go.id, Kementerian Pertanian menjelaskan bahwa tanaman porang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, hingga serat pangan. Sementara dalam karbohidrat terdiri dari pati, glukomannan, serat kasar, dan gula reduksi.

Baca Juga: Tips dan Cara Merawat Tanaman Aglonema yang Benar agar Subur, Daun Lebar, Sehat, dan Merah Merona

Adapun zat glukomannan bermanfaat pada industri pangan, seperti menghasilkan produk shirataki berbentuk mie, hingga bahan tambahan produk kue, es krim, roti, permen, selai, sari buah, dll.

Zat yang sama juga berperan pada industri kimia, farmasi, dan pengobatan, di antaranya adalah bahan pengisi dan pengikat tablet, bahan perekat lem dan cat tembok, pelapis kedap air, hingga bahan pembuatan kertas tipis dan tahan air.

Sementara porang sangat baik tumbuh pada dataran rendah dari 0 hingga 700 mdpl. Air yang dibutuhkan berintensitas sedang, di mana tanah tidak terlalu kering atau basah.

Baca Juga: Daftar 5 Tanaman yang Jadi Simbol Cinta

Bulan panen porang terbaik biasanya Juli hingga Agustus. Namun para petani dapat mengalami masa panen yang lebih awal dan sedikit pada bulan Maret hingga April.

Harga bibit yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp350 ribu per kilogram tergantung pada isi bijinya. 

Berbagai daerah telah mengembangkan budidaya porang, mulai dari Pasuruan, Wonogiri, Madiun, Bandung di Pulau Jawa, sampai Kabupaten Maros di Sulawesi Selatan.

Demikian pengertian apa itu tanaman porang meliputi kandungan, manfaat, hingga harga bibit tanaman beserta informasi menarik lainnya.***

Editor: Inayah Bastin Al Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler