Pengertian Ilmu Kalam Menurut Para Ahli Muslim Beserta Dasar-dasarnya dari Ayat Al-Quran

19 September 2021, 14:04 WIB
ILUSTRASI - Simak apa itu ilmu kalam dari para cendekiawan Muslim beserta lima ayat Al-Quran yang menjadi dasar pengembangannya. /PEXELS/gr-stocks-1716147

BERITA DIY - Simak pengertian ilmu kalam dari para ahli atau cendekiawan Muslim beserta dasar-dasar ilmu berdasarkan ayat Al-Quran. Sebagai pemantik, ilmu kalam merupakan ilmu yang mengulas tentang ketuhanan sembari menggunakan logika.

Menurut Al Adwan dkk (2014) dalam jurnal berjudul "The Origin of the Science of Ilmu Al-Kalam" ilmu kalam adalah upaya untuk memahami iman dan agama dengan penalaran yang logis berdasarkan bukti rasional.

Ahmad Hanafi dalam "Teologi Islam (Ilmu Kalam)" berargumen bahwa ilmu kalam merupakan ilmu yang membicarakan tentang wujudnya Tuhan (Allah SWT), sifat yang ada pada-Nya, sifat yang tidak ada, dan sifat yang mungkin ada.

Baca Juga: Doa Ketika Turun Hujan disertai Angin Kencang, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya Bahasa Indonesia

Selain itu, ilmu kalam juga mengulas tentang Rasul-rasul Allah SWT untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang ada, sifat-sifat yang tidak mungkin ada, dan sifat-sifat yang mungkin ada.

Sementara itu, Harun Nasution dalam "Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan" mengatakan ilmu kalam adalah kata-kata yang muncul dari pemahaman sabda Tuhan atau Al-Quran dan kata-kata dari manusia.

Lebih lanjut, Dr. H. Achmad Muhibbibin Zuhri, M.Ag. (2013) dalam "Aqidah Ilmu Kalam" mepertegas bahwa ilmu kalam memperlajari tentang ikatan/keyakinan seseorang tentang masalah ketuhanan dengan menggunakan dalil-dalil beserta alasan yang rasional.

Baca Juga: Keutamaan dan Bacaan Ayat Seribu Dinar dalam Bahasa Arab dan Indonesia: Rezeki Selalu Mengalir Setiap Hari

Seperti yang telah disebutkan bahwa ilmu kalam merujuk pada ketuhanan. Terdapat beberapa ayat Al-Quran yang menyinggung hal tersebut, di antaranya:

1. QS. Al-Ikhlas ayat 3 dan 4

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ 

Artinya: "(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia"

Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki anak dan tidak diperanakkan. Serta tidak ada sesuatu apa pun di dunia ini yang tampak sejajar dengan Dia (Allah SWT).

Baca Juga: Bacaan Surat Ali Imran Ayat 190-191 Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin Indo, serta Maknanya

2. QS. Al-Furqan ayat 59

اَلَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ اَلرَّحْمٰنُ فَسْـَٔلْ بِهٖ خَبِيْرًا

Artinya: "Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada orang yang lebih mengetahui (Muhammad)."

Adapun ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT bertahta di atas "Arsy". Tuhan juga menciptakan langit, bumi, dan semua yang ada di antara keduanya di alam semesta.

Baca Juga: Keutamaan dan Bacaan Doa Khatam Al-Quran 30 Juz dalam Tulisan Arab, Latin serta Terjemahan Bahasa Indonesia

3. QS. Al-Fath ayat 10

اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَوْقَ اَيْدِيْهِمْ ۚ فَمَنْ نَّكَثَ فَاِنَّمَا يَنْكُثُ عَلٰى نَفْسِهٖۚ وَمَنْ اَوْفٰى بِمَا عٰهَدَ عَلَيْهُ اللّٰهَ فَسَيُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ

Artinya: "Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas (janji) sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya pahala yang besar."

Ayat ketiga memberikan pesan kepada manusia bahwa Allah SWT memiliki "tangan" yang selalu berada di atas yangan orang-orang yang beriman.

Baca Juga: Doa Safar dan Artinya, Serta Hadist Keutamaan Bulan Safar di September 2021 untuk Dapat Rezeki dan Buang Sial

4. QS. Thaha ayat 39

اَنِ اقْذِفِيْهِ فِى التَّابُوْتِ فَاقْذِفِيْهِ فِى الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِّيْ وَعَدُوٌّ لَّهٗ ۗوَاَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّيْ ەۚ وَلِتُصْنَعَ عَلٰى عَيْنِيْ ۘ

Artinya: " (yaitu), letakkanlah dia (Musa) di dalam peti, kemudian hanyutkanlah dia ke sungai (Nil), maka biarlah (arus) sungai itu membawanya ke tepi, dia akan diambil oleh (Fir‘aun) musuh-Ku dan musuhnya. Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan agar engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku."

Secara tersirat, Surat Thaha ayat 39 memberikan keyakinan kepada manusia bahwa Allah SWT memiliki "mata" untuk mengawasi seluruh gerak-gerik manusia dan makhluk lainnya di alam semesta.

Baca Juga: Baca Doa Surat Al Mulk Sebelum Tidur, Ada Keutamaan Dosa Bisa Terampuni dan Manfaat Lainnya

5. QS. Ar-Rahman ayat 27

وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ

Artinya: "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal,"

Berbeda dengan manusia yang akan menua dan meninggal dunia, Surat Ar-Rahman ayat 27 mempertegas bahwa Allah SWT memiliki "wajah" abadi yang tidak akan rusak oleh waktu.

Demikianlah pengertian ilmu kalam dari beberap ahli Muslim beserta ayat-ayat Al-Quran yang menjadi dasar pengembangan ilmu.***

Editor: Inayah Bastin Al Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler