Viral, Modus Rekrutmen Karyawan via LinkedIn Berujung Pelecehan Seksual oleh CEO Salah Satu Startup di Jakarta

- 16 Desember 2021, 12:34 WIB
Ilustrasi - Viral, terungkap modus rekrutmen karyawan via LinkedIn berujung pelecehan seksual oleh CEO salah satu startup di Jakarta.
Ilustrasi - Viral, terungkap modus rekrutmen karyawan via LinkedIn berujung pelecehan seksual oleh CEO salah satu startup di Jakarta. /UNSPLASH/Souvik Banerjee

BERITA DIY - Telah viral, terungkap modus rekrutmen karyawan via LinkedIn berujung pelecehan seksual oleh CEO salah satu startup di Jakarta.

Modus rekrutmen atau lowongan kerja yang berujung pelecehan seksual ini diungkapkan oleh utas dari akun Twitter @hrdbacot pada Rabu, 15 Desember 2021 lalu.

Adapun korban kekerasan seksual telah didampingi oleh Never Okay Project, salah satu komunitas yang memerangi pelecehan seksual di tempat kerja.

Baca Juga: Link Nonton Film Georgia 2020 Full Movie Gratis, Sinopsis: Kekerasan Seksual, Keadilan, dan Sikap Polisi

Kronologi modus lowongan kerja berujung pelecehan seksual

[Perlu dicatat, kronologi bisa menjadi trigger atau pemicu. Bagi seseorang yang punya trauma kekerasan serupa, bacalah artikel ini ketika dalam keadaan stabil]

Awalnya, si A, perempuan pencari kerja ini dihubungi oleh seorang CEO (pemimpin perusahaan) dari startup di Jakarta.

Si A diminta menjadi personal assistant atau asisten pribadi (PA) dari CEO startup tersebut.

Dari LinkedIn, si A diberi nomor HP untuk menghubungi si CEO. Si A yang mencari tahu nama si CEO dan startup-nya ternyata jelas berada di Jakarta.

Baca Juga: Viral Ancaman Pidana Kekerasan Seksual Zaman Majapahit, Memegang Gadis Sampai Menangis Dihukum Mati

Masih merasa trauma dan jengkel, si A menuliskan jika si CEO menawawkan gaji sebagai PA antara Rp 7-12 juta.

Dan si A menyadari belakangan jika gaji PA lebih dari itu. Dalam chat yang sama, si CEO menanyakan pekerjaan si A sebelumnya.

Diketahui si A adalah mantan pramugari. Si CEO bertanya macam-macam hingga mengajak si A untuk interview di apartemen pribadi.

Baca Juga: Viral Video Anak Mengaku Alami Kekerasan Seksual oleh Kakek di Siantar Medan, Netizen: Polisi Ngapain?

Yang menjadi janggal adalah tanggal interview diserahkan ke si A yang notabene adalah pelamar kerja, bukan keputusan dari si CEO.

Lantas, si A juga dijanjikan bertempat tinggal di apartemen si CEO. Singkat cerita, si A berangkat dari Surabaya ke Jakarta.

Sampe di apartemen, si A disuruh oleh si CEO untuk memakai kostum pramugari yang sudah disiapkan pemimpin salah satu startup di Jakarta tersebut.

Baca Juga: Link Live Streaming Mata Najwa di Trans7 Malam Ini, 10 November 2021: Ringkus Predator Seksual Kampus

Saat itu, si CEO mulai melancarkan aksi pelecehan seksual dengan mengeluarkan penis tanpa persetujuan.

Si CEO menginginkan si A untuk melayaninya. Di lain pihak, si A sudah gemetaran dan menangis. Ia menolak paksaan dari si CEO tersebut.

Untuk menenangkan, si CEO bilang jika si A telah diterima. Dan besok bisa bekerja bersama dia bisa di apartemen yang diketahui belakangan disewa oleh si CEO tersebut.

Melihat si A menangis, si CEO mempersilahkan perempuan tersebut pulang. Beruntung, salah seorang teman si A bisa menjemputnya.

Baca Juga: Apa Itu Masturbasi? Apa Manfaat Kesehatan dan Hukum Aktivitas Seksual Tersebut Menurut Islam

"Dan after that dia (si CEO) gaada ngerasa bersalah. Dia hidup normal dan gw hidup dengan keadaan kayak begini (traumatis)," ungkap si A, perempuan korban kekerasan seksual.

Si A mengungkapkan tak bisa melapor karena tak ada jejak fisik atau sperma dalam dirinya. Ia hanya punya bukti chat yang dianggapnya lemah.

Si A berbagi pengalaman pelecehan seksual agar para perempuan pencari kerja lainnya bisa berhati-hati dengan modus rekrutmen atau lowongan kerja (loker) yang berujung pelecehan seksual.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x