Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan secara ilmiah dari penampakan awan putih di langit Pacitan yang tampak terbelah dan kemudian viral tersebut.
Dalam akun media sosial Facebook pribadinya di @Daryono Bmkg, ia mempunyai dua dugaan terkait fenomena tersebut.
Yang pertama, 'Langit Terbelah' merupakan roll cloud atau awan gulung. Awan ini termasuk langka tetapi memang beberapa kali terjadi di beberapa tempat.
"Awan ini (terjadi) kerena ada pertemuan dua masa udara dengan kelembapan atau kandungan uap air yang berbeda, dua hal yang memungkinkan, dipengaruhi oleh pertemuan angin regional dengan angin laut atau darat atau terbentuk pada garis front dua masa udara yang berbeda kandungan uap airmya," jelas Daryono.
Yang kedua adalah awan yang terbentuk akibat lintasan pesawat jet. Daryono berpendapat, hal 'Langit Terbelah' dapat terjadi biasanya jika kejadian itu disebabkan pesawat maka jejaknya relatif kecil. Diameter awannya lebih kuat dengan warna langit.
"Contrail (jejak uap air) ini umurnya sangat pendek biasanya dalam skala menit bisa hilang, bentuknya mirip awan cirrus," papar Daryono.
Kenapa masih dugaan? Daryono menambahkan, dua dugaan itu muncul karena tayangan video viral di media sosial yang tidak begitu jelas.
Baca Juga: Siapa Akidi Tio? Penyumbang Rp2 Triliun Kepada Polda untuk Pemulihan Covid-19 di Sumsel
Fenomena alami dan biasa terjadi