"Tidak penting itu sebuah proses. Yang paling penting adalah hasil. Apapun latihannya kalau tidak juara, ya belum dikatakan juara. Indonesia sudah enam kali masuk final Piala AFF. Kalau sekarang tetap runner-up, ya bukan prestasi," kata Haruna Soemitro dilansir dari podcast tersebut.
Tidak hanya itu, Haruna Soemitro juga mengatakan jika Timnas Indonesia hanya ingin posisi runner up maka tidak perlu dilatih oleh Shin Tae Yong karena Timnas Garuda sudah beberapa kali jadi runner up di Piala AFF.
"Saya tadi sampaikan dalam rapat evaluasi kalau hanya runner-up, tidak perlu Shin Tae-yong. Karena kita sudah beberapa kali jadi runner-up," katanya lagi.
Lantas siapakah sebenarnya Haruna Soemitro? berikut BERITA DIY telah membuat ulasan profil anggota EXCO PSSI dan eks manajer tim Madura United tersebut.
Haruna Soemitro bukanlah sosok asing di dunia sepak bola tanah air, ia telah malang melintang masuk jajaran manajemen berbagai tim sepak bola di Indonesia bahkan saat ini menjadi salah satu anggota dari Exco PSSI.
Haruna Soemitro diketahui pertamakali terjun di dunia sepak bola pada tahun 2003 ketika menjadi manajer Persebaya Surabaya. Kala itu tim berjuluk Bajul Ijo itu baru saja terdegradasi ke Liga 2.
Setelah Haruna Soemitro masuk dan duduk sebagai manajer, Persebaya Surabaya langsung menjadi juara Liga 1 dan berhak promosi ke Liga 1 di tahun 2004.
Kesuksesannya mengantar Persebaya Surabaya promosi ke Liga 1 membuat Haruna Soemitro ditunjuk sebagai manajer tim sepak bola PON Jawa Timur. Ia pun kembali meraih sukses dan mengantarkan tim sepak bola PON Jawa Timur juara.