Oleh karena itu, Wawan berharap masyarakat dapat mengaktifkan sistem siskamling, terutama di Desa Tangguh Bencana (Desana), yaitu di daerah sekitar pantai dengan Early Warning System (EWS) atau sirene telah disiapkan di masing-masing lokasi titik terdampak tsunami seperti di Masjid dan Balai desa.
Baca Juga: Hotman Paris Minta Pasien Covid-19 Disuntik Remdesivir, Obat Corona dari Amerika
Baca Juga: Cara Isi Survei Evaluasi Kartu Prakerja agar Dapat Tambahan Insentif Rp 50 Ribu dari HP
Selain itu, Wawan juga menjelaskan bahwa di setiap titik juga diberlakukan Warning Receiver System (WRS) sehingga seseorang dapat memantau gempa yang terjadi di seluruh Indonesia selama 24 jam.
“Untuk itu, setiap orang saat ini perlu mewaspadai semua rambu dan peringatan selama informasinya berasal dari institusi resmi, tetapi masyarakat tidak perlu panik,” ujarnya.*** (Ninda Fajriati/PR Bandung Raya)