BERITA DIY - Simak konsep integrasi nasional secara horizontal dan vertikal secara lengkap berikut ini.
Salah satu materi dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaran adalah materi tentang integrasi nasional.
Materi integrasi nasional ini merupakan salah satu materi yang penting dipelajari baik oleh siswa SMA maupun mahasiswa.
Berikut penjelasan lengkap konsep integrasi nasional secara horiontal dan vertikal menurut buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi yang diterbitkan Kemenristekdikti pada tahun 2016.
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 8 SMP MTs Semester 2 dan Pembahasan Soal Pola Bilangan pada Bab 1
Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional secara etimologi berasal dari kata integrasi dan nasional. Integrasi sendiri berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.
Sedangkan kata nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa sebagai persekutuan hidup manusia.
Integrasi nasional merupakan proses mempersatukan bagian-bagian, unsur atau elemen yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan yang lebih bulat, sehingga menjadi satu nation (bangsa).
Integrasi nasional dapat dilihat dari aspek politik, ekonomi dan sosial budaya. Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal.
Dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik antara elit politik dengan massa pengikut dan antara penguasa dan rakyat guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik yang partisipatif.
Sementara, dimensi horizontal menyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial, antar daerah, antar suku, umat beragama dan golongan masyarakat Indonesia.
Tantangan dalam Membangun Integrasi
Dalam dimensi horizontal
Tantangan dalam membangun integrasi dari dimensi horizontal berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi.
Salah satu persoalan yang dialami oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasional adalah masalah primordialisme yang masih kuat.
Selain itu, gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa jug adalah salah satu tantangan membangun integrasi dalam dimensi horizontal.
Dalam dimensi vertikal
Tantangan dalam membantun integrasi dari dimensi vertikal berupa celah perbedaan antara elite dan massa.
Hal ini dilatarbelakangi pandangan pendidikan di mana pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung berpandangan tradisional.
Tantangan dalam membangun integrasi dimensi vertikal adalah kesediaan para pemimpin untuk terus menerus bersedia berhubungan dengan rakyatnya.
Sederhananya Pemimpin mau mendengar keluhan rakyat, mau turun kebawah, dan dekat dengan kelompok-kelompok yang merasa dipinggirkan.
Demikian penjelasan singkap konsep integrasi nasional secara horizontal dan vertikal mulai dari pengertian hingga tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia .***