Apa Itu Buta Warna Parsial? Simak Penjelasan Deuteranopia, Obat, serta Cara Mencegah, Benarkah Genetik?

- 31 Mei 2022, 12:10 WIB
Ilustrasi - apa itu buta warna parsial. Penjelasan tentang deuteranopia dan bagaimana cara mencegahnya menjadi trending.
Ilustrasi - apa itu buta warna parsial. Penjelasan tentang deuteranopia dan bagaimana cara mencegahnya menjadi trending. /PIXABAY/Tobias Dahlberg

BERITA DIY - Banyak orang mencari apa itu buta warna parsial. Penjelasan tentang deuteranopia dan bagaimana cara mencegahnya menjadi trending.

Istilah buta warna parsial tiba-tiba viral karena seorang Calon Bintara Polri bernama Fahri Fadillah Nur Rizky dicoret dari daftar pendidikan Bintara Polri.

Lalu, apa itu buta warna parsial? Mengapa bisa membuat seseorang gagal jadi anggota Polri?

Baca Juga: Apa itu Flu Singapura? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Penyembuhannya Sebelum Terlambat

Ternyata, institusi Polri mengharuskan para calon anggotanya berada dalam keadaan prima, tanpa ada kondisi medis khusus yang berpotensi membatasi ruang geraknya saat bertugas.

Sementara itu, dari kacamata medis, dikutip dari laman Healthline pada Selasa, 31 Mei 2022, bahasa medis dari kelainan buta warna parsial adalah Deuteranopia.

Namun, sebenarnya Deuteranopia hanyalah salah satu kondisi dalam spektrum kelainan buta warna parsial.

Baca Juga: Apa itu Stunting pada Anak? Kenali Gejala, Penyebab dan Pencegahan Stunting pada Anak Sebelum Terlambat

Selain Deuteranopia, masih banyak lagi kondisi lainnya yang menjadi gejala seseorang menderita anomali buta warna parsial.

Penjelasan Deuteranopia atau buta warna parsial adalah sebuah kondisi pengelihatan seseorang punya keterbatasan.

Namun, berbeda dengan buta warna biasa, buta warna parsial membuat penderitanya tidak bisa melihat cahaya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha: Kenali Gejala Ternak Terinfeksi Virus PMK, Penularan, Cara Pengobatan, dan Pengendalian

Hal itu menyebabkan subjek penderita buta warna parsial akan kesulitan membedakan sebuah bentuk dari apa yang dilihat.

Berdasarkan Healthline, buta warna parsial memiliki dua kondisi, yakni buta warna merah-hijau (red-green blindness) dan buta warna biru-kuning (blue-yellow blindness).

Untuk kondisi red-green blindness atau buta warna parsial merah dan hijau, ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Penyakit Mental Skizofrenia: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan Skizofrenia

Kemampuan seorang penderita buta warna parsial merah-hijau hanya bisa melihat tiga warna hijau dengan kode OPN1LW, OPN1MW, dan OPN1SW.

Penyebab utama dari kondisi buta warna parsial ini adalah karena mutasi genetik. Selain itu, ada beberapa kemungkinan kerusakan yang membuat seseorang menderita buta warna parsial.

Beberapa penyebab yang mungkin terjadi antara lain:

1. Penyakit pada retina

2. Faktor usia

Baca Juga: Apa Itu ISK pada Bayi? Inilah Pengertian ISK, Penyebab Terjadinya, Gejala dan Cara Mencegah ISK pada Bayi

3. Ada masalah pada saraf pengelihatan

4. Terkena paparan pelarut organik (seperti pupuk dan lainnya)

5. Terkena efek samping obat-obatan yang mengandung klorokuin

Adapun gejala yang dialami oleh penderita buta warna parsial merah-hijau terbagi ke dalam dua jenis, yakni protanomali dan deteranomali.

Baca Juga: Gejala Hepatitis Akut Beserta Penjelasan Penyebab dan Pencegahan

Gejala yang dialami oleh penderita buta warna parsial merah-hijau protanomali antara lain tidak bisa melihat warna-warna berikut:

- Nuansa biru, merah muda gelap, ungu, dan merah

- Warna hitam disertai dengan nuansa merah

- Warna hijau dengan oranye

- Coklat tua yang berpadu dengan warna merah tua, hijau, serta oranye

Baca Juga: Apa Itu Virus Hendra yang Menular dari Kuda ke Manusia? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah

Sementara itu, kondisi buta warna parsial merah-hijau deuteranomali akan sulit melihat warna-warna berikut:

- Merah dengan hijau

- Merah deangan coklat

- Hijau cerah dengan kuning

- Hijau kebiruan dengan merah muda atau bisa juga abu-abu

- Biru cerah dengan ungu cerah

- abu-abu cerah dengan merah muda pucat

Baca Juga: Virus Hendra Adalah Apa? Gejala dan Cara Penularan Virus Hendra di Indonesia Beserta Pencegahannya

Sejauh ini, Healthline menjelaskan kalau kondisi buta warna parsial tidak bisa diobati karena belum ada obat yang ditemukan.

Namun, kondisi ini bisa diatasi dengan penggunaan lensa kontak atau kacamata yang bisa menetralisir buta warna parsial.

Untuk mencegahnya, tidak banyak yang bisa dilakukan selain lebih banyak melihat hamparan warna-warni dari manapun.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Cacar Monyet? Ini Gejala, Asal-Usul, Penyebab, Cara Obati Monkeypox

Akan tetapi, karena buta warna parsial bisa didapatkan secara genetik, maka cara pencegahannya pun hanya punya sedikit kemungkinan untuk berhasil.

Meski demikian, bukan berarti penderita buta warna merah-hijau tidak melakukan pemeriksaan ke dokter.

Apalagi bagi Anda yang merasakan kondisi buta warna parsial secara tiba-tiba, berkonsultasi dengan dokter adalah cara yang paling tepat.

Demikian penjelasan tentang deuteranopia atau buta warna parsial dan bagaimana cara mencegahnya.***

Editor: Bagus Aryo Wicaksono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah