“Puasanya diteruskan sampai waktu Magrib, dan dia tidak berkewajiban membayar utang puasa,” tulis Syekh Jum’ah dalam bukunya Syekh Ali Jum’ah berjudul 'Menjawab 99 Soal Keislaman' seperti dilansir NU Jatim.
Hal itu terjadi lantaran air mani yang keluar saat mimpi basah terjadi pada saat tertidur. Sementara, tidur merupakan kegiatan yang dapat membatalkan kewajiban setiap urusan ibadah.
Dengan begitu, seseorang yang mimpi basah pada saat berpuasa tidak berkewajiban menggantinya di kemudian hari dan tidak batal puasanya.
Namun demikian, orang tersebut tetap harus mandi wajib agar bisa membuat dirinya sah dalam menjalankan setiap ibadah lainnya seperti shalat, tadarusan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Resep Boba Enak Kenyal dan Anti Lengket Sebagai Inspirasi Menu Buka Puasa Ramadhan 2022
Adapun niat dan tata cara mandi wajib tersaji di bawah ini:
1. Niat Mandi Wajib
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala.