BERITA DIY - Berpikir secara diakronik merupakan cara berpikir untuk menganalisa suatu kejadian, dengan begitu kita bisa mengetahui kronologi kejadian yang kita analisa.
Dilansir dari sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id berpikir secara diakronik berasal dari kata diakronis atau diachronich, di mana arti dari kata diachronich sendiri berarti memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Diachronich adalah bahasa latin yang terdiri dari kata ‘Dia’ dan ‘Chronicus’, arti dari kata ‘Dia’ adalah melampaui/melalui sedangkan kata ‘Chronicus’ memiliki arti waktu.
Berpikir diakronik adalah suatu cara berpikir yang ditujukan untuk menganalisa secara rinci, di mana hasil analisa tersebut akan tersusun secara kronologis dan mudah untuk dipahami.
Kronologis adalah suatu catatan kejadian atau peristiwa, di mana catatan itu buat berdasar pada urutan waktu bagaimana kejadian itu terjadi saat dipelajari.
Apabila kita menganalisa suatu peristiwa dengan berpikir diakronik, maka kita bisa mengetahui dengan rinci apa yang sebenarnya terjadi dan apa penyebab awal kejadian tersebut.
Cara berpikir secara diakronik dilakukan dengan penyusunan peristiwa yang sedang dianalisis, kemudian disusun secara kronologis untuk memudahkan dalam menyimpulkan penyebab maupun perkembangan peristiwa tersebut.
Penerapan berpikir secara diakronik sering digunakan dalam ilmu sejarah, karena dalam ilmu sejarah kita perlu untuk mengetahui urutan kejadian dalam peristiwa bersejarah.
Apabila kita berpikir secara diakronik maka kita bisa menganalisa peristiwa bersejarah dengan merekonstruksi peristiwa tersebut dengan urutan waktu yang sesuai.
Bagi para ahli sejarah, berpikir secara diakronis ini memungkinkan sejarawan untuk mengetahui kenapa suatu keadaan tertentu terlahir dari keadaan sebelumnya.
Maupun bagaimana suatu peristiwa bersejarah berkembang, sehingga menjadi peristiwa bersejarah lain secara berkelanjutan.
Melalui berpikir secara diakronik, para sejarawan mencari tahu suatu dampak perubahan yang terjadi dikarenakan suatu peristiwa yang pernah terjadi.
Analisa yang dilakukan para sejarawan adalah contoh penerapan berpikir diakronik yang sering dilakukan sampai saat ini, karena hal itu membantu mereka lebih memahami peristiwa yang terjadi.
Contoh penerapan berpikir diakronik dalam peristiwa bersejarah, adalah sebagai berikut:
1. Ketika Indonesia merdeka dari penjajahan dan berhasil menyatakan proklamasi pada 17 Agustus 1945. maka dengan berpikir diakronik, kita menelusuri sejarah bagaimana awalnya Indonesia memperjuangkan kemerdekaan sebelum menyatakan proklamasi.
2. Ketika terjadi peristiwa penyerangan di Pearl Harbor, Amerika Serikat. Kita akan berpikir secara diakronik untuk menelusuri kenapa Jepang menyerang pangkalan angkatan laut tersebut.
Selain contoh peristiwa bersejarah di atas, kita juga berpikir secara diakronik ketika sedang melihat kecelakan di jalan.
Hal itu terjadi karena kita akan berpikir untuk mengetahui bagaimana kecelakaan tersebut terjadi, dan membuat kita menelusuri apa penyebab kecelakaan tersebut.
Baca Juga: 10 Makanan Meningkatkan Daya Ingat Otak Menurut dr Saddam Ismail, Bisa Pakai Kopi hingga Bawang
Dapat disimpulkan bahwa penjelasan mengenai berpikir secara diakronik dan contohnya dapat membuat kita mengerti, bagaimana catatan sejarah dibuat dan seberapa pentingnya penerapan berpikir diakronik dalam menganalisa kejadian.***