"Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan ketersedianya bahan pokok ini membawa dampak yang dapat kita lihat seperti kelangkaan, harga tinggi, panic buying, ketidakmampuan pemerintah untuk segera menstabilkan harga, dan berbagai dampak lainnya," tulis keterangan pers akun Instagram @bem_si pada 31 Maret 2022 lalu.
Polemik lain yang menjadi poin BEM SI adalah konflik Wadas yang telah ada sejak tahun 2019. Para mahasiswa menilai pemerintah belum menyelesaikan konflik secara humanis, namun justru munculnya tindakan represif aparat.
Lalu isu ketika terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang dinilai dipaksakan dan belum ada pondasi yang kuat. Sehingga mahasiswa mendesak rencana IKN harus dilakukan dengan matang.
Dari beberapa permasalahan yang disebutkan, Aliansi BEM menuntut enam poin sebagai berikut:
1. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas menghianati konstitusi negara
2. Menuntut dan mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan
3. Mendesak dan menuntut jokowi untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya