Sosok DN Aidit, Ketua PKI yang Dikaitkan dengan Peristiwa G30S: Biodata, Karier Politik, dan Akhir Hidupnya

- 29 September 2021, 12:51 WIB
Profil dari sosok DN Aidit ketua PKI pada G30S, biodata, karier politik, dan akhir hidup.
Profil dari sosok DN Aidit ketua PKI pada G30S, biodata, karier politik, dan akhir hidup. /Dok. Arsip Nasional RI

BERITA DIY - Ketahui profil dari sosok DN Aidit yang sering disebut dalam peristiwa G30S lengkap dengan biodata, karier politik, dan akhir hidup yang dialaminya.

Salah satu peristiwa bersejarah yang dikenal di Indonesia adalah peristiwa Gerakan 30 September atau sering disebut G30S atau juga disebut dengan Gerakan Satu Oktober atau disebut dengan Gestok.

Peristiwa tersebut terjadi setelah adanya penculikan terhadap 7 orang anggota TNI Angkatan Darat. Bahkan jasad 7 orang yang kemudian diangkat menjadi pahlawan revolusi itu ditemukan di sebuah sumur di kawasan Lubang Buaya.

Baca Juga: 28 September 2021 Memperingati Hari Apa? Simak Sejarah Hari Kereta Api Nasional dan Link Twibbon Peringatan

Berdasarkan beberapa sumber yang berhasil dikumpulkan, pemerintah mengungkap bahwa dalang dari peristiwa berdarah tersebut adalah Partai Komunis Indonesia atau juga disebut dengan PKI.

Salah satu nama yang santer diperbincangkan menjadi tokoh penting adalah DN Aidit. Dirinya diketahui sebagai Ketua Comitte Central dari partai PKI pada saat meletusnya peristiwa bersejarah tersebut.

Namun tak banyak yang mengetahui siapa sebenarnya DN Aidit yang menjadi perbincangan dan erat kaitannya dengan peristiwa G30S tersebut. 

Baca Juga: Naik Kereta Api dan Pesawat Tanpa Aplikasi PeduliLindungi Mulai Oktober? Ini Penjelasan Kemenkes

DN Aidit memiliki nama lengkap yaitu Dipa Nusantara Aidit, ia merupakan seorang lelaki yang lahir di Tanjung Pandan, Bangka Belitung pada 30 Juli 1923. Dirinya diketahui merupakan anak dari pasangan Abdullah bin Ismail.

Sang ayah dari DN Aidit sendiri diketahui aktif dalam berbagai bidang seperti pengajaran agama Islam. Bahkan tak hanya itu, melalui salah satu sumber menyebutkan bahwa Abdullah merupakan tokoh gerakan pemuda di Bangka Belitung.

Meski demikian, perkembangan pemikiran DN Aidit baru dimulai pada tahun 1940 saat dirinya memutuskan untuk merantau ke Jakarta dan mendirikan sebuah perpustakaan yang bernama ANTARA.

Baca Juga: Daftar Hari Libur dan Cuti Bersama Tahun 2022, Bulan Mei Paling Banyak

Dari sanalah DN Aidit memulai mengetahui beberapa macam teori sosial hingga akhirnya tertarik pada paham komunis, dan membawa dirinya aktif dalam partai yang memiliki haluan serupa yaitu PKI.

Bahkan tak lama setelah bergabung dengan PKI dirinya diketahui langsung mendapatkan posisi sebagai Sekretaris Jenderal atau Sekjen. Tak lama setelahnya, dirinya pun ditunjuk menjadi Ketua CC-PKI.

Hingga setelah Pemilu tahun 1955 yang menghasilkan suara yang cukup banyak untuk PKI, DN Aidit diketahui masuk dalam kabinet pemerintah. Berikut merupakan karier politik dirinya:

-Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara atau MPRS Kabinet Kerja III pada tahun 1962-1963.

-Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara atau MPRS Kabinet Kerja IV pada tahun 1963-1964.

-Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara atau MPRS Kabinet Dwikora I pada tahun 1964-1966.

Baca Juga: Profil Gatot Nurmantyo Mantan Panglima TNI yang Sering Bahas Soal PKI Jelang G30 S PKI 30 September

Setelah meletusnya peristiwa G30S pemerintah resmi menetapkan DN Aidit dan PKI sebagai pihak yang melakukan upaya pemberontakan terhadap pemerintah. Oleh sebab itu dirinya pun diburu dan dihukum.

Diketahui dari beberapa sumber, DN Aidit pada akhirnya ditangkap di Surakarta, Jawa Tengah dan langsung dibawa ke daerah Boyolali untuk dilakukan eksekusi atas perbuatannya yaitu pada 22 November 1965.

Demikianlah profil DN Aidit yang sering dikaitkan dalam peristiwa G30S lengkap dengan biodata, karier politik, dan kisah akhir hidup yang masih banyak menjadi pernyataan.***

Editor: Muhammad Naufal Alyaa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah