5 Fakta soal Vanuatu yang Serang Indonesia di Forum PBB: Kanibal hingga Sangat Rawan Bencana

- 28 September 2020, 13:00 WIB
Vanuatu (lingkaran merah)
Vanuatu (lingkaran merah) /google maps

Bungee jumping yang kini menjadi aktivitas para adrenaline junkies ternyata sudah jauh lebih dulu dilakukan di sini. Bahkan bisa jadi lebih ekstrem. Tepatnya sebagai bagian dari ritual Nanggol di mana warga melompat dari menara kayu setinggi 20-30 meter.

Ritual dilakukan saat tanaman ubi rambat tumbuh di awal April di Pulau Pentakosta. Saat itu warga akan membangun menara kayu dengan tinggi tak kurang dari 20 meter.

Saat menara rampung, biasanya akhir Mei, pria dewasa dan anak-anak akan melompat, terjun bebas dari menara dengan tanaman rambat melilit pergelangan kaki mirip tali pengaman dalam bungee jumping.

Baca Juga: 15,7 Juta Pekerja Peroleh BLT Subsidi Gaji Tahap 1 hingga 5 Rp 600 Ribu, Belum Terima? Lapor Kesini

Soal persamaan Nanggol dan bungee jumping, ternyata Vanuatu sempat menuntut royalti dari penyedia petualangan modern karena dianggap telah mencuri tradisi mereka.

4. Paling sedikit dikunjungi dan paling bahagia

Transportasi yang sulit dan mahal membuat Vanuatu negara yang paling sedikit dikunjungi warga dunia. Hanya 95.000 orang saja yang berkunjung ke sini tiap tahunnya.

Bisa jadi karena dari Inggris saja misalnya perlu 33 jam dengan biaya £1.647 atau Rp 33 juta untuk mencapainya. Meski demikian Happy Planet Index sempat menempati posisi keempat negara paling bahagia di dunia.

Baca Juga: Tak Dapat Bantuan Corona Padahal Berhak? Ini Cara Lapor BLT atau Bansos Bermasalah via WA dan Email

5. No smoking country

Halaman:

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x