Agama terbesar yang dianut oleh penduduk Suriname adalah Kristen sama seperti kebanyakan negara di Amerika Latin. Namun di negara ini juga ada penganut Katolik Roma, Hindu, Islam, serta Konghucu.
Penyebab Banyak Orang Jawa di Suriname
Menurut sebuah survei yang dilakukan tahun 2012 populasi orang Jawa di Suriname mencapai 13,7 persen. Angka ini tentu bisa bertambah mengingat survei dilakukan 12 tahun yang lalu.
Masuknya orang Jawa ke Suriname tidak terlepas dari masa kolonialisme Belanda di Indonesia. Catatan sejarah melaporkan bahwa sejak 1890-1939 Belanda membawa 32.956 orang Jawa ke Suriname untuk dipekerjakan di perkebunan tebu.
Para buruh dari Jawa ini dipekerjakan dengan sistem kontrak dan diperbolehkan kembali ke Indonesia setelah masa kerjanya habis.
Di tahun 1890-1939 tercatat 8.120 orang kembali ke Indonesia. Lalu di tahun 1947 ada 1.700 orang yang kembali, dan terakhir di tahun 1954 hanya 1.000 orang yang pulang.
Baca Juga: Siapa Benjie Yap Presiden Direktur Baru Unilever, Berikut Biodata dan Rekam Jejak Karier
Sebagian besar pekerja yang habis kontraknya tersebut memutuskan tinggal di Suriname. Namun pada tahun 1975 ada gelombang migrasi massal yang melibatkan 150.000 orang Jawa bertolak ke Belanda.
Mereka ikut migrasi karena khawatir terhadap kemungkinan terjadinya bencana nasional, serta dominasi dan penindasan politis yang dilakukan oleh golongan etnis Creole.