BERITA DIY - Investigasi masih dilakukan oleh pemerintah Lebanon setelah kejadian ledakan dahsyat di sebuah pelabuhan di Beirut, Selasa 4 Agustus 2020.
Kejadian ledakan dahsyat itu menewaskan sedikitnya 135 orang dan 5.000 orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Youtuber Turah Parthayana Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Manajer Tidak Menyangkal
Kasus ledakan di Lebanon ini dikonfirmasi oleh pemerintah setempat disebabkan oleh bahan peledak yang disimpan di sebuah gedung.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah Lebanon melalui Gubernur Beirut Marwan About menyebut 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan tersebut.
Baca Juga: Viral Video Pengantin Lakoni Sesi Foto Sesaat Sebelum Ledakan di Beirut Lebanon
Pemerintah Lebanon memastikan dalam waktu cepat akan menangkap dan menahan orang yang bertanggung jawab atas ledakan nahas itu.
Namun di tengah investigasi yang dilakukan, terdapat fakta baru yang membuat kemarahan masyarakat Lebanon membara.
Baca Juga: Penimbunan 2.750 Ton Amonium Nitrat Terkait dengan Ledakan Besar di Beirut Lebanon