Penimbunan 2.750 Ton Amonium Nitrat Terkait dengan Ledakan Besar di Beirut Lebanon

- 5 Agustus 2020, 08:15 WIB

BERITA DIY  - Sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, tempat terjadinya ledakan besar yang mengguncang Beirut, Lebanon. Hal ini disampaikan Presiden Lebanon Michel Aoun seperti dilansir dari Rueters, Selasa 4 Agustus 2020.

Penimbunan zat kimia itu dilakukan tanpa memperhatikan aspek keamanan. Amonium nitrat adalah senyawa kimia yang biasa digunakan untuk pupuk dan menjadi campuran zat dalam konstruksi pertambangan.

Perdana Menteri juga meminta kabinet pemerintahan menggelar rapat darurat terkait ledakan ini pada Rabu, 5 Agustus 2020 dan segera mengumumkan status darurat selama dua pekan. Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan dalam pidatonya bahwa harus ada pertanggungjawaban terhadap ledakan maut di lokasi penimbunan amonium nitrat ini.

Baca Juga: Kelakuan Wisatawan Indonesia di Hagia Sofia Ini Bikin Geleng-Geleng Kepala Pemandu Wisata Turki

“Mereka yang bertanggung jawab akan membayar dengan harga setimpal,” kata Diab, yang menambahkan bahwa rincian terkait hal ini akan disampaikan kepada publik.

Pukul 6 petang waktu setempat, api masih menyala di sekitar pelabuhan tempat kejadian ledakan dan meimbulkan cahaya kemerahan di langit.

Sejauh ini, setidaknya 78 orang dilaporkan tewas akibat ledakan, sementara sekitar 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Kemungkinan korban meninggal dunia masih akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi oleh petugas yang mencari korban di bawah reruntuhan bangunan.

Baca Juga: Viral Video Diduga ART Memasukkan Masker Majikan ke Celana Dalamnya

Semua ambulan dari kota-kota sekitar kejadian dikerahkan untuk membantu evakuasi. Rumah sakit di Beirut juga penuh dengan korban-korban ledakan besar ini.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Rueters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x