Sejarah Hari Bipolar Sedunia
Hari Bipolar Sedunia atau WBD berangkat dari inisiatif International Society for Bipolar Disorder (ISBD) bersama dengan International Bipolar Foundation (IBPF) dan Asian Network of Bipolar Disorder (ANBD).
Baca Juga: Tanggal 23 Maret 2022 Hari Apa? Sejarah Hari Meteorologi Dunia, Ini Tugas dan Fungsi BMKG
Melalui kolaborasi internasional tersebut, WBD menyediakan wadah sebagai edukasi global, advokasi, juga meningkatkan kesadaran terkait gangguan bipolar.
Gangguan bipolar bukanlah masalah modern, diagnosisnya sudah ada sejak Yunani Kuno. Awal penyebutan gangguan mental ini dapat ditemukan dalam literatur medis dari doker Hippocrates, dikenal juga si “Bapak Kedokteran”.
Dokumentasi Hippocrates menyebut bipolar sebagai dua suasana hati yang berlawanan, yang kemudian sekarang dikenal sebagai depresi dan mania.
Tahun 1845 penyakit mental ini disebut sebagai ‘folie à double forme’ atau foiler bentuk ganda dan ‘folie circulaire’ dalam presentasi ke Académie de Médecine di Paris oleh ahli saraf Prancis Jules Baillarger dan psikiater Prancis Jean-Pierre Falret Ini diartikan kegilaan bentuk ganda dan kegilaan tak berujung.
Baru pada tahun 1999 ditahun IBPF berdiri dan fokus meneliti pada gangguan bipolar juga membantu orang dengan derita bipolar.
Baca Juga: Tanggal 21 Maret 2022 Hari Apa? Sejarah Hari Puisi Sedunia dan Profil 5 Tokoh Penyair Indonesia
Secara umum, orang dengan gangguan bipolar dipahami sebagai perubahan suasana hati ekstrem atai dianggap sebagai masalah temperamental.