Disebut Propaganda, Amerika Hentikan 5 Program Pertukaran Budaya dengan China: Apa Saja?

- 5 Desember 2020, 14:50 WIB
Ilustrasi. Amerika hentikan 5 program pertukaran budaya dengan China karena disebut sebagai propaganda.
Ilustrasi. Amerika hentikan 5 program pertukaran budaya dengan China karena disebut sebagai propaganda. /PIXABAY/

BERITA DIY - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) resmi menghentikan 5 program pertukaran budaya dengan Tiongkok karena menganggap ini sebagai propaganda soft power.

Ha ini dilakukan pada Jumat mengatakan pada hari Jumat 4 Desember 2020 lalu. Kelima program yang dihentikan ini adalah Program Perjalanan Pendidikan Pembuat Kebijakan China (the Policymakers Educational China Trip Program) dan Program Persahabatan AS-China (the U.S.-China Friendship Program).

Sementara tiga lainnya adalah Program Pertukaran Kepemimpinan AS-China (the U.S.-China Leadership Exchange Program), Program Pertukaran Transparansi AS-China (the U.S.-China Transpacific Exchange Program ) , dan Program Pendidikan dan Kebudayaan Hong Kong (the Hong Kong Educational and Cultural Program).

Baca Juga: Donald Trump Kalah Pilpres AS, Cina Justru Tunda Kirim Selamat kepada Joe Biden: Ini Alasannya

Baca Juga: Alhamdulillah, Jamaah Umrah Indonesia Mulai Melaksanakan Ibadah di Tanah Suci Hari Ini

Sebelumnya kelima program pertukaran budaya tersebut diatur dalam Undang-Undang Pendidikan dan Pertukaran Budaya Bersama - undang-undang tahun 1961 yang ditandatangani oleh Presiden John F. Kennedy.

Pada saat itu, Amerika berniat untuk meningkatkan pertukaran akademik dan budaya dengan negara-negara asing.

“While other programs funded under the auspices of the MECEA are mutually beneficial, the five programs in question are fully funded and operated by the (Chinese) government as soft power propaganda tools,” jelas Departemen Luar Negeri AS melalui laman resminya sebagaimana dikutip Berita DIY dari Reuters.

Baca Juga: Cara Cek Daftar Penerima BPUM BRI, NIK Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum BLT Banpres UMKM Cair

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x