Apa Itu Electoral College yang Dipakai di Pilpres Amerika Serikat yang Dikhawatirkan Joe Biden?

4 November 2020, 11:34 WIB
Joe Biden vs Donald Trump/RRI /

BERITA DIY - Calon Presiden Amerika Serikat, Joe Biden cemas dengan sistem Pemilihan Presiden (Pilpres) AS yang digelar Selasa, 3 November 2020.

Sebab pada Pilpres 2016, Hillary Clinton menang dalam jumlah suara. Namun Presiden Donald Trump yang dilantik jadi Presiden AS.

Hal itu terjadi karena sejak awal pemilu di AS dilakukan, tepatnya pada pada 7 Januari 1789, pemenang pemilu tidak ditentukan oleh banyaknya suara pemilih, melainkan oleh jumlah suara yang didapat dari Electoral College.

Baca Juga: Ramai Filter Instagram Pamer PlayStation 5, Ini Harga PS5 Versi Digital dan Standard Terbaru

Lantas, apa itu Electoral College?

Electoral Collage merupakan sistem yang membuat presiden Amerika terpilih bukan berdasarkan suara terbanyak rakyat, melainkan berkat keunggulan kursi kongres.

Electoral College bisa dikatakan “badan pemilih akhir” yang anggotanya dikenal dengan electors.

Baca Juga: Apakah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 11 Jadi yang Terakhir di 2020? Ini Penjelasan Pengelola

Sederhananya setiap negara bagian memiliki kuota kursi Kongres yang jumlahnya ditentukan berdasar rasio jumlah penduduk. Makin besar dan padat penduduk, makin banyak jatah kursi Kongres yang didapat.

Sebagaimana diberitakan Galamedianews.com dalam artikel, "Electoral College, Alasan Unggul Suara Tak Berarti Menang Pilpres AS", jumlah electors di setiap negara bagian setara dengan kuota kursi Kongres yang diwakilinya.

Dengan aturan winner takes all, kandidat yang unggul di sebuah negara bagian memenangi keseluruhan kuota Electoral College negara bagian tersebut.

Jumlah suara yang didapat oleh kandidat yang gagal memenangi suara warga di sebuah negara bagian dianggap hangus.

Baca Juga: Update Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 ke 12,4 Juta Penerima

Sejauh ini untuk memenangi pemilu, kandidat membutuhkan mayoritas 270 suara dari total 538 suara. Kecuali Maine dan Nebraska, 48 negara bagian lainnya menganut winner takes all.

Selain anggota Kongres siapa saja bisa menjadi elector. Anggota Electoral College dinominasikan oleh otoritas partai politik masing-masing negara bagian.

Baca Juga: Link Cek Penerima di eform.bri.co.id/bpum dan Cara Daftar Bantuan UMKM, Dapatkan SMS Agar BPUM Cair

Meski terbukti membuat kandidat pemilik suara terbanyak belum tentu menjadi presiden hingga dianggap “tidak demokratis”, electoral college dibuat justru untuk memberikan keadilan.

Selain pemerataan karena setiap negara bagian berbeda ukuran dan tingkat kepadatan, anggota electoral college pun memiliki kekuasaan untuk menghentikan kemenangan seorang kandidat yang dianggap tidak layak memimpin meski unggul jumlah suara.*** (Mia Fahrani/Galamedianews.com)

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler