Pangeran MBS Putra Raja Salman Terancam Dibunuh Rakyat Arab Karena Israel dan Amerika Serikat

23 Oktober 2020, 21:55 WIB
Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. /Instagram/@kingsalman

BERITA DIY  - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi yang juga keturunan Raja Salman, Mihammed bin Salman atau Pangeran MBS terancam dibunuh oleh rakyat Iran, Qatar, dan Saudi.

Hal ini berkaitan pula dengan permintaan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mendesak Riyadh menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel.

Sebelumnya, Pangeran MBS memang beberapa kali disorot media internasional.

Baca Juga: Cek Link eform.bri.co.id/bpum, Daftar BLT Banpres UMKM Rp 2,4 Juta di Kantor Ini Bawa KTP dan SKU

Baca Juga: 4 Rekomendasi Layanan Pengiriman Untuk Kamu yang Punya Bisnis Lokal

Ia bahkan sempat diduga terlibat dalam kasus pembunuhan jurnalis pembelot Riyadh, Jamal Khashoggi di Turki tahun lalu.

Namun kali ini, Mohammed bin Salman disorot lantaran ada upaya pembunuhan yang mengarah kepadanya.

Dikutip dari Hareetz, Jumat (23/10/2020) pembunuhan ini bisa terjadi bila MBS melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Tidak Pernah Daftar Banpres UMKM Tapi Dapat SMS BRI? Ini Alasan Fitri Terima BPUM Rp 2,4 Juta

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Siap Cair, Ini Jadwal Ditransfer ke Karyawan

"Dia (MBS) akan dibunuh oleh Iran, Qatar dan rakyat Saudi sendiri," tulis media itu sebagaimana diberitakan Zona Jakarta dalam artikel sebelumnya yang berjudul: Mengejutkan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman Akan Dibunuh oleh Rakyat Arab Saudi.

Kabar ini muncul usai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mendesak Riyadh menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel.

Baca Juga: Daftar Online Bantuan UMKM Facebook di Link Ini, Syarat Mudah Dapat Total Dana Rp 12,5 Miliar

Tapi Raja Salman bin Abdulaziz menegaskan Arab Saudi akan menormalisasi hubungannya dengan Tel Aviv bila Palestina sudah merdeka seutuhnya.

Penasihat Khusus Presiden AS, Avi Berkowitz ketika diwawancarai oleh Arab News mengatakan Timur Tengah akan berdamai dengan Israel.

Baca Juga: NIK KTP Tidak Ada di Daftar eform.bri.co.id/bpum ? Ini Syarat Dapat Banpres UMKM BPUM Rp 2,4 Juta

"Kami membuat rencana yang membutuhkan solusi dua negara (Israek-Timur Tengah) yang realistis," ujarnya.

"(Rencana) ini menyerukan negara Palestina dengan ibu kota di wilayah Yerusalem Timur."

"Menyerukan akses gratis ke semua orang yang datang dengan damai ke semua situs suci di Yerusalem, sehingga tidak ada yang bisa mengatakan bahwa dengan cara apapun mereka terancam,' kata Berkowitz.

Baca Juga: Cara Daftar Banpres UMKM Sampai Dapat SMS BRI dan Cek Online BPUM Pakai KTP di eform.bri.co.id

Tapi para tokoh Palestina menolak segala normalisasi hubungan dengan Israel.

"Ini tidak diragukan lagi adalah sesuatu yang akan membuat kehidupan rakyat Palestina lebih baik dan akan mengubah arah kawasan. Ketika itu (diumumkan), banyak orang melihat bahwa Palestina menolak rencana tersebut bahkan sebelum dipublikasikan. Mereka bahkan tidak akan membacanya sebelum menolaknya, dan sejujurnya, itu tidak bisa diterima," papar Berkowitz.

Baca Juga: Cara Daftar Banpres UMKM Sampai Dapat SMS BRI dan Cek Online BPUM Pakai KTP di eform.bri.co.id

AS harus berhati-hati melangkah dalam hal ini karena Arab Saudi adalah mitra dagang terbesar Washington di Timur Tengah.*** (Beryl Santoso/Zona Jakarta)

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Hareetz Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler