Contoh TEKS Khutbah Jumat NU 31 Mei 2024 Terbaru, Singkat Tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila - Link PDF

- 30 Mei 2024, 12:20 WIB
Contoh teks khutbah Jumat NU 31 Mei 2024 terbaru, singkat lengkap dengan doanya tentang peringatan Hari Lahir Pancasila, link download PDF.
Contoh teks khutbah Jumat NU 31 Mei 2024 terbaru, singkat lengkap dengan doanya tentang peringatan Hari Lahir Pancasila, link download PDF. /BERITA DIY / ADIT DITIYANA

أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه
اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين

أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صدق الله العظي

Hadirin yang Mulia Sidang Jumah Rahimakumullah

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya, atas setiap nikmat yang telah dianugerahkan. Salawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan segenap pengikutnya hingga hari akhir kelak. Bersyukur kita dipertemukan di tempat mulia ini dalam rangka melaksanakan shalat Jumat berjamaah. Hal tersebut sebagai bukti bahwa rasa takwa di dalam diri demikian meningkat dari hari ke hari. Apalagi pada awal bulan ini kita telah memperingati hari lahir Pancasila sebagai Anugerah dari Allah SWT., bagi Bangsa Indonesia, anugerah Allah SWT yang harus kita syukuri bersama dan harus dijaga terus terutama oleh generasi saat ini. Baik, sebelumnya izinkan terlebih dahulu khatib berwasiat kepada pribadi dan jamaah untuk berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan takwa yang sebenar-benarnya.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 24 Mei 2024 Bulan Dzulqa'dah Menyentuh Hati NU-MUhammadiyah Lengkap Dengan Doanya

Hadirin yang Mulia Sidang Jumah Rahimakumullah

HARI LAHIR PANCASILA diperingati setiap tanggal 1 Juni. Kelahiran ideologi RI tersebut ditandai dengan pidato penyampaian usul dasar negara oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pertama pada 1 Juni 1945 silam. Sejak tahun 2016, Pemerintah telah menetapkan 1 juni sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2016. Penetapan tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dan bernilai strategis bagi bangsa Indonesia, sebagai salah satu upaya untuk mengarusutamakan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui refleksi yang bersifat tahunan. Bangsa Indonesia diajak untuk merenungkan kembali aspek filosofis dan historis dari kelahiran Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, serta pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang telah disepakati bersama oleh para founding fathers kita yang terhimpun dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945. Pernyataan bahwa kelima sila dari Pancasila secara teologis tidak bertentangan dengan ajaran Islam dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa; Sila pertama ini merujuk pada Al-Qur’an, surat Al-Ikhlas, ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Ayat ini merupakan inti ajaran Islam yakni iman tauhid. Artinya sila pertama memberikan jaminan bahwa negara melindungi keyakinan bahwa Allah itu esa. Selain itu setiap warga negara Indonesia wajib memiliki keyakinan agama karena Indonesia bukan negara sekuler dan apalagi atheis. Dengan kata lain Indonesia adalah sebuah negara yang mewajibkan seluruh warga negara memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Tak seorang pun di negeri ini diperbolehkan tidak memiliki keyakinan agama atau yang disebut ateisme. Seluruh agama yang berlaku di Indonesia menyepakati Keesaan Tuhan sesuai dengan konsep masing-masing.

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah