Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Empat hal amaliah yang bisa kita lakukan di bulan Syawal ini, yang pertama adalah berpuasa sunnah enam hari. Atau jamak kita dengar dengan puasa Syawal. Keutamaan puasa Syawal ini sungguh sangat besar, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw dalam salah satu haditsnya, menyebutkan bahwa pahala puasa Syawal enam hari setelah sebelumnya melaksanakan puasa Ramadhan setara dengan berpuasa setahun lamanya.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR Muslim).
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat 19 April 2024 Singkat Tentang Bulan Syawal Menyentuh Hati dan Bikin Merinding
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Puasa Syawal enam hari idealnya memang dikerjakan tersambung dimulai dari 2 hingga 7 Syawal. Namun, ulama memberikan pandangan lain yang menyebutkan bahwa puasa Syawal juga dapat dilakukan secara terpisah-pisah atau tidak berurutan, sepanjang masih dalam bulan Syawal. Karena itu, kita masih memiliki kesempatan, khususnya bagi yang kemarin-kemarin belum sempat melaksanakan puasa ini.
Demikian ini sebagaimana yang dikemukakan Sayyid Abdullah al-Hadrami saat ditanya oleh seseorang tentang puasa Syawal:
هَلْ يُشْتَرَطُ فَي صِيَامِ السِّتِّ مِنْ شَوَّالٍ اَلتَّوَالِي؟ اَلْجَوَابُ: اِنَّهُ لَا يُشْتَرَطُ فِيْهَا التَّوَالِي، وَيَكْفِيْكَ أَنْ تَصُوْمَ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ وَاِنْ كَانَتْ مُتَفَرِّقَةً، طَالَمَا وَقَعَتْ كُلُّهَا فِي الشَّهْرِ
Artinya, “Apakah disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus? Jawaban: sesungguhnya tidak disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus, dan cukup bagimu untuk puasa enam hari dari bulan Syawal sekalipun terpisah-pisah, sepanjang semua puasa tersebut dilakukan di dalam bulan ini (Syawal).”