Apa Itu Stunting? Cek Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Pencegahannya

- 22 Januari 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi. Informasi apa itu stunting adalah apa, penyebab, ciri-ciri, dan cara pencegahannya agar tidak terjadi pada anak.
Ilustrasi. Informasi apa itu stunting adalah apa, penyebab, ciri-ciri, dan cara pencegahannya agar tidak terjadi pada anak. /Freepik/@rawpixel

BERITA DIY - Mengenal apa itu stunting, penyebab, ciri-ciri, dan cara pencegahannya agar tidak terjadi pada anak.

Stunting menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia. Merujuk data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), jumlah kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 3 dari 10 anak.

Stunting bukanlah masalaha kesehatan ringan, pasalnya anak yang mengalami stunting berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan seperti infeksi, anemia, dan gangguan perkembangan otak. Selain itu, mereka juga berisiko mengalami gangguan kognitif dan masalah pendidikan.

Lalu, sebenarnya apa itu stunting? Apa penyebab dan bagaimana cara pencegahannya? Simak informasi di sini.

Baca Juga: Mengenal Stunting Adalah Apa: Penyebab, Ciri-ciri, dan Pencegahan

Apa itu stunting?

Menurut WHO (2015) dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Masih menurut WHO (2020), stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Meski demikian, tidak semua anak balita yang pendek itu stunting. Namun balita yang stunting sudah pasti pendek.

Ciri-ciri anak stunting

Merujuk dari laman dppkbpppa.pontianak.go.id, ciri-ciri anak mengalami stunting seperti tumbuh kembang yang lambat, wajah tampak lebih muda dari anak seusianya, hingga berat badan tidak naik bahkan cenderung menurun.

Baca Juga: Stunting Adalah Masalah Gizi Kronis pada Anak, Seperti Apa Gejala dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Kemudian kemampuan fokus belajarnya tidak baik, cenderung lebih pendiam, dan perumbuhan gigi anak melambat.

Pencegahan stunting

 

Stunting dapat dicegah dengan langkah yang preventif. Menurut dr.Desi Fajar Susanti, M.Sc, Sp.A (K), dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, berikut tips mencegah stunting.

Pencegahan stunting dapat dibagi menjadi emppat fase, yaitu saat remaja putri, saat masa kehamilan, dan balita. Berikut rinciannya:

1. Saat remaja putri

Pada fase ini, skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah.

2. Saat masa kehamilan

Pada masa kehamilan, disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter. Selain itu, memenuhi asupan gizi selama masa kehamilan juga sangat penting.

3. Balita

a. Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Sesaat setelah bayi lahir, segera lakukan IMD agar berhasil menjalankan ASI Eksklusif. Setelah itu, lakukan pemeriksaan ke dokter atau ke Posyandu dan Puskesmas secara berkala untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

b. Imunisasi

Perhatikan jadwal imunisasi rutin yang diterapkan oleh Pemerintah agar anak terlindungi dari berbagai macam penyakit.

c. ASI Eksklusif

Berikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 (enam) bulan dan diteruskan dengan MPASI yang sehat dan bergizi.

d. Pemantauan tumbuh kembang a weight faltering.

Demikianlah apa itu stunting adalah apa, penyebab, ciri-ciri, dan cara pencegahannya agar tidak terjadi pada anak.***

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah