Baca Juga: Ayat Alkitab tentang Israel dan Gaza Palestina, Tanah Palestina Menurut Alkitab Milik Siapa?
Kontroversi muncul ketika Starbucks Workers United menghapus tweet solidaritas untuk Palestina, yang berujung pada gugatan internal dan seruan boikot.
Unilever dan Kontroversi Israel-Palestina
Unilever, yang memiliki anak perusahaan Ben & Jerry’s, sempat berada di bawah tekanan ketika Ben & Jerry's memutuskan untuk tidak menjual es krimnya di wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.
Keputusan ini memicu reaksi keras dari Israel. CEO Unilever, Alan Jope, menyatakan komitmen perusahaannya terhadap bisnis di Israel, meski mengklarifikasi bahwa keputusan Ben & Jerry's adalah independen.
Daftar Lain Produk yang Diboikot
- Hewlett Packard (HP): Dituduh membantu sistem identifikasi biometrik yang membatasi gerak warga Palestina.
- AXA: Dituduh berinvestasi di bank-bank Israel yang membiayai pencurian tanah Palestina.
- Siemens: Terlibat dalam pembangunan EuroAsia Interconnector yang menghubungkan listrik Israel dengan Eropa.
- Puma: Mensponsori asosiasi sepak bola Israel yang mencakup tim di pemukiman ilegal di tanah Palestina.
- SodaStream: Terlibat dalam kebijakan pengusiran penduduk asli Badui Palestina.
- Ahava: Memiliki fasilitas produksi di pemukiman ilegal Israel.
- Sabra: Perusahaan patungan dengan Strauss Group yang mendukung tentara Israel.
- Pillsbury: Membuat produk di tanah Palestina yang dicuri.
- Buah-buahan dan Sayuran Israel: Diboikot karena dianggap berasal dari tanah Palestina yang dirampas.
Di Indonesia, gerakan boikot ini terutama tersebar melalui media sosial dan diskusi publik.
Namun, masih belum jelas apakah produk-produk ini dijual secara luas di toko-toko seperti Indomaret atau ritel besar lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa boikot terhadap produk-produk ini didasarkan pada dukungan mereka terhadap Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada akhirnya, keputusan untuk mendukung atau tidak mendukung gerakan boikot ini berada di tangan konsumen.***