BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari kenapa malam satu suro dilarang keluar, malam 1 suro jatuh pada tanggal berapa, apakah malam satu suro berbahaya dan ada apa dengan malam 1 suro.
Ketahui kapan malam satu suro 2023, jatuh pada tanggal berapa? Kenapa dilarang keluar rumah? Simak mitos-mitos larangan pada 1 suro.
Malam Satu Suro, suatu fenomena yang dipenuhi dengan tradisi, legenda, dan makna spiritual yang mendalam.
Keunikan ini tak lain adalah warisan budaya yang mendalam dari masyarakat Jawa, yang kaya akan mitos dan tradisi, menjadikannya acara tahunan yang dinanti.
Namun, kapan Malam Satu Suro 2023 jatuh? Mengapa ada larangan keluar rumah pada malam tersebut? Dan apa mitos yang melingkupi larangan tersebut?
Malam Satu Suro, dikenal juga sebagai malam 1 Muharram, merupakan awal Tahun Baru Islam. Malam ini ditandai dengan sejumlah peringatan dan ritual khas oleh masyarakat Jawa.
Namun, kapan Malam Satu Suro 2023 ini berlangsung? Tahun ini, 1 Muharram jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023. Maka, Malam Satu Suro 2023 akan diperingati pada malam hari menjelang 1 Muharram, yakni pada Selasa, 18 Juli 2023.
Pada malam ini, masyarakat Jawa melakukan berbagai tradisi dan ritual yang memiliki nilai spiritual tinggi.
Di Solo, contohnya, Malam Satu Suro dihiasi dengan kirab atau iring-iringan, di mana Kebo Bule, hewan kesayangan keraton Surakarta yang dianggap keramat, menjadi daya tarik utama.
Selain itu, tradisi serupa juga berlangsung di Yogyakarta, di mana abdi dalem keraton mengikuti kirab dengan membawa tumpeng dan benda pusaka.
Selain kirab, tradisi Tapa Bisu juga dilakukan di Yogyakarta. Dalam tradisi ini, seseorang akan berkeliling keraton Yogyakarta tanpa mengucapkan sepatah katapun, sebuah bentuk perenungan diri dan upaya mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Ini adalah sebagian dari sejumlah ritual yang dilakukan pada malam ini, yang semuanya memiliki makna dan tujuan spiritual yang dalam.
Namun, apa sebenarnya arti dari Malam Satu Suro? Solikhin dalam buku berjudul Misteri Bulan Suro perspektif Islam Jawa menjelaskan bahwa Suro adalah sebutan bulan Muharram dalam masyarakat Jawa, berasal dari kata Arab Asyura, yang berarti sepuluh, merujuk pada hari ke-10 bulan Muharram.
Sementara itu, Yayu Wulandari dalam studinya memaparkan bahwa peringatan Malam Satu Suro dimulai dari terbenamnya matahari pada tanggal terakhir bulan terakhir kalender Jawa (29/30 bulan besar) sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya.
Menyambut Malam Satu Suro, masyarakat Jawa biasa berkumpul di masjid untuk melakukan prosesi tradisi Suro atau yang sering dikenal dengan Satu Muharram.
Seluruh aktivitas ini disebut sebagai suroan, artinya melakukan kegiatan pada bulan Suro. Malam Satu Suro merupakan momen yang sakral, oleh karena itu, perayaan ini masih terus dipertahankan sampai saat ini. Masyarakat Jawa percaya bahwa tradisi perayaan Malam Satu Suro dapat membawa berkah bagi masyarakat.
Mitos yang mewarnai Malam Satu Suro memainkan peran penting dalam budaya Jawa. Malam ini dikenal sebagai malam yang paling spiritual, di mana energi spiritual mencapai puncaknya, membuka pintu menuju dimensi gaib dan memungkinkan komunikasi dengan leluhur.
Inilah yang membuat Malam Satu Suro dipenuhi dengan mitos dan legenda yang menakjubkan.
Cerita legendaris tentang Nyi Roro Kidul, ratu laut yang konon memiliki kekuatan supranatural, sering dikaitkan dengan Malam Satu Suro.
Menurut legenda, pada malam ini, Nyi Roro Kidul keluar dari lautan untuk menjemput jiwa-jiwa yang telah mencapai puncak kesempurnaan spiritual. Selain itu, banyak juga yang percaya bahwa air bisa berubah menjadi darah atau air tawar menjadi asin pada malam ini.
Baca Juga: Malam 1 Suro 2022 Jatuh di Tanggal Berapa? Ini Deretan Mitos dan Pantangan Tahun Baru Islam di Jawa
Namun, di balik semua keindahan dan mistisisme ini, ada juga pantangan-pantangan yang harus diperhatikan. Malam Satu Suro dipercaya sebagai malam di mana pintu menuju dunia gaib terbuka.
Oleh karena itu, banyak mitos yang berbicara tentang makhluk-makhluk gaib yang berkeliaran pada malam ini.
Beberapa orang percaya bahwa arwah leluhur kembali ke dunia manusia, sementara yang lain percaya adanya makhluk-makhluk gaib seperti kuntilanak atau genderuwo yang berada di sekitar kita pada malam tersebut.
Oleh karena itu, ada pantangan untuk tidak keluar rumah atau berada di luar rumah sendirian pada malam ini.
Secara keseluruhan, Malam Satu Suro adalah perayaan yang unik dan sarat dengan makna spiritual, yang juga mencakup beberapa pantangan dan mitos.
Meski demikian, penting untuk mengingat bahwa semua mitos dan legenda ini adalah bagian dari warisan budaya yang kaya dan perlu dihargai, meski dalam pemahaman dan interpretasinya mungkin berbeda-beda.
Yang terpenting adalah menghormati perbedaan keyakinan dan menghargai nilai-nilai budaya yang ada.
Seiring dengan kedatangan Malam Satu Suro, mari kita sambut dengan rasa ingin tahu, apresiasi budaya, dan semangat kebersamaan.***