Kapan Malam Satu Suro 2023, Jatuh pada Tanggal Berapa? Kenapa Dilarang Keluar? Ini Mitos Larangan 1 Suro

- 13 Juli 2023, 13:02 WIB
Keistimewaan malam 1 suro, arti malam satu suro bagi umat Islam, mitos, pantangan, larangan dan amalan malam 1 suro bagi orang Jawa.
Keistimewaan malam 1 suro, arti malam satu suro bagi umat Islam, mitos, pantangan, larangan dan amalan malam 1 suro bagi orang Jawa. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

Baca Juga: Resep dan Cara Memasak Bubur Suro Khas Hari Asyura dalam Tahun Baru Islam dan 1 Muharram di Masyarakat Jawa

Di Solo, contohnya, Malam Satu Suro dihiasi dengan kirab atau iring-iringan, di mana Kebo Bule, hewan kesayangan keraton Surakarta yang dianggap keramat, menjadi daya tarik utama.

Selain itu, tradisi serupa juga berlangsung di Yogyakarta, di mana abdi dalem keraton mengikuti kirab dengan membawa tumpeng dan benda pusaka.

Selain kirab, tradisi Tapa Bisu juga dilakukan di Yogyakarta. Dalam tradisi ini, seseorang akan berkeliling keraton Yogyakarta tanpa mengucapkan sepatah katapun, sebuah bentuk perenungan diri dan upaya mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Ini adalah sebagian dari sejumlah ritual yang dilakukan pada malam ini, yang semuanya memiliki makna dan tujuan spiritual yang dalam.

Baca Juga: Amalan Malam 1 Muharram 1444 H Sesuai Sunnah NU, Ini Doa Malam 1 Suro & Niat Puasa Akhir Tahun Baru Islam 2022

Namun, apa sebenarnya arti dari Malam Satu Suro? Solikhin dalam buku berjudul Misteri Bulan Suro perspektif Islam Jawa menjelaskan bahwa Suro adalah sebutan bulan Muharram dalam masyarakat Jawa, berasal dari kata Arab Asyura, yang berarti sepuluh, merujuk pada hari ke-10 bulan Muharram.

Sementara itu, Yayu Wulandari dalam studinya memaparkan bahwa peringatan Malam Satu Suro dimulai dari terbenamnya matahari pada tanggal terakhir bulan terakhir kalender Jawa (29/30 bulan besar) sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya.

Menyambut Malam Satu Suro, masyarakat Jawa biasa berkumpul di masjid untuk melakukan prosesi tradisi Suro atau yang sering dikenal dengan Satu Muharram.

Seluruh aktivitas ini disebut sebagai suroan, artinya melakukan kegiatan pada bulan Suro. Malam Satu Suro merupakan momen yang sakral, oleh karena itu, perayaan ini masih terus dipertahankan sampai saat ini. Masyarakat Jawa percaya bahwa tradisi perayaan Malam Satu Suro dapat membawa berkah bagi masyarakat.

Halaman:

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah