Apa Itu Stunting? Kenali Gejala, Penyebab, Hingga Cara Pencegahannya Agar Tumbuh Kembang Anak dapat Optimal

- 10 Februari 2023, 12:50 WIB
Ilustrasi. – Kenali apa itu stunting, gejala, penyebab, hingga cara pencegahan agar masa depan anak lebih baik dapat Anda temukan penjelasannya di sini.
Ilustrasi. – Kenali apa itu stunting, gejala, penyebab, hingga cara pencegahan agar masa depan anak lebih baik dapat Anda temukan penjelasannya di sini. /Pixabay.com/StockSnap

BERITA DIY – Simak penjelasan mengenai stunting pada anak yang dapat Anda temukan dalam artikel ini. Kenali gejala dan penyebabnya sejak dini hingga cara pencegahannya agar tumbuh kembang anak dapat optimal.

Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami gangguan tumbuh kembang karena kurangnya asupan gizi pada tubuh atau terserang infeksi.

Kondisi tersebut juga menandakan bahwa nutrisi yang diperoleh anak belum maksimal. Stunting pada anak perlu mendapat perhatian lebih dan tidak boleh diabaikan.

Hal ini karena apabila terjadi pengabaian terhadap kondisi stunting, maka akan terjadi dampak jangka panjang terhadap anak tersebut.

Baca Juga: Stunting adalah Apa? Ini Penyebab dan Cara Mencegah Anak Alami Gangguan Tumbuh Kembang

Bukan tidak mungkin, selain tumbuh kembang anak yang akan terganggu, kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak akan berkurang.

Terdapat pula kemungkinan seorang anak mengalami stunting sejak dalam kandungan. Namun, memang umumnya kondisi stunting ini akan terlihat saat anak berusia dua tahun.

Dikutip BeritaDIY dari laman diskes.baliprov.go.id, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa persentase stunting di Indonesia secara umum masih perlu perhatian khusus.

Hal itu juga disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia yaitu WHO yang menyatakan bahwa Indonesia masih berada di bawah rekomendasi WHO kurang dari 20 persen.

Baca Juga: Stunting adalah Apa, Ini Penjelasan dan Penyebab Terjadinya Stunting serta Cara Mengatasi Stunting

Berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, seorang anak akan dinyatakan mengalami stunting saat sudah dilakukan beberapa pengecekan.

Pengecekan tersebut di antaranya, pengukuran tinggi badan dan standar baku tinggi badan dengan usia berdasarkan ketentuan WHO.

Oleh karena itu, kondisi stunting pada anak tidak dapat didiagnosis sembarangan karena perlu adanya pengukuran yang pasti.

Berikut ini merupakan gejala yang dapat Anda kenali pada anak yang mengalami stunting:

  1. Anak memiliki tubuh yang lebih pendek.
  2. Berat badan anak tidak mengalami kenaikan bahkan cenderung turun
  3. Perkembangan anak lambat
  4. Anak rentan terserang penyakit
  5. Di masa depan memiliki kemungkinan gangguan kecerdasan

Baca Juga: Ternyata, Stunting Bisa Dicegah! Ini Penyebab dan Akibat Penyakit Badan Kerdil Ini Pada Penderita

Adapun faktor penyebab stunting pada anak dapat Anda simak di bawah ini:

  1. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi pada masa sebelum, saat hamil, dan setelah melahirkan.
  2. Terbatasnya layanan kesehatan ibu selama kehamilan (ante natal care) dan setelah melahirkan (post natal care).
  3. Akses keluarga untuk memenuhi makanan yang bergizi terbatas.
  4. Praktik pengasuhan yang kurang baik.
  5. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

Sebagai catatan, stunting tidak hanya disebabkan oleh gizi buruk yang dialami ibu hamil dan anak balita melainkan adanya faktor multi dimensi yang dapat terjadi.

Seribu hari pertama kehidupan (HPK) balita paling menentukan untuk mengurangi prevalensi stunting.

Baca Juga: Stunting adalah Apa? Ini Penyebab dan Cara Mencegah Anak Alami Gangguan Tumbuh Kembang

Sementara itu, berikut ini cara pencegahan yang dapat dilakukan terhadap anak yang mengalami stunting:

  1. Penuhi kebutuhan gizi sejak hamil

Ibu hamil perlu memperhatikan segala asupan pada tubuhnya. Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Periksakan kesehatan secara rutin dan konsumsi sumplemen atau vitamin tambahan jika diperlukan.

  1. Beri ASI eksklusif dan dampingi dengan MPASI sehat

Protein yang terdapat pada ASI dinilai mampu meningkatkan sistwm kekebalan tubuh pada bayi. Oleh karena itu ibu perlu memberikan ASI eksklusif terhadap bayi kurang lebih 6 bulan.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Gizi Nasional 2023 dan Cara Pakai Cocok Dibagikan di FB, WA, dan Instagram

Setelah bayi berusia 6 bulan, maka bayi sudah dapat diberikan makanan pendamping yaitu MPASI. Pastikan makanan yang dipilih dapat memenuhi gizi mikro dan makro yang diberikan ASI sebelumnya.

  1. Pantau pertumbuhan anak

Hal ini dapat dilakukan dengan rutin membawa bayi ke Posyandu untuk mengecek tinggi dan berat badan anak.

  1. Jaga kebersihan lingkungan

Pastikan lingkungan di sekitar bayi bersih dan terawat sehingga tidak akan ada bakteri yang memungkinkan anak terserang berbagai penyakit.

Itulah informasi mengenai penjelasan stunting pada anak yang telah dilengkapi dengan gejala, penyebab, dan cara pencegahannya. Semoga bermanfaat.***

Editor: Sani Charonni

Sumber: diskes.baliprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x