Network
Di tahun 1972 itu, Low Tuck Kwong mencoba mendirikan PT Jaya Sumplies Indonesia (JSI) yang berkutat pada kontraktor pekerjaan tanah, pekerjaan sipil, dan struktur kelautan.
Berlanjut tahun 1881, JSI melebarkan sayat bisnis ke penambangan batu bara dan terus berkembang hingga menjadi kontraktor tambang terkemuka.
Penghasilan Low meningkat pada tahun 1997 setelah ia membeli tambang batu bara pertama melalui PT Gunungbayan Pratamacoal yang saat ini dikenal Bayan Recoirces.
Dari data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Low Tuck Kwong memilik saham di emiten kabel PT Boksel Electric Tbl. (VOKS) sejumlah 329.331.640 lembar saham VOKS. Jumlah itu sebanding dengan 7,93 persen kepemilikan saham di VOKS.
Baca Juga: Profil Fajar Sadboy yang Trending dan Viral: Tanggal Lahir, Usia, dan Akun IG
Low juga memegang emiten saham jasa tambang batu bara PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) sebesar 14,18 persen kepemilikan.
Di luar bisnis batu bara Low Tuck Kwong juga memberi perhatian pada bidang pendidikan, dimana ia pernah memberikan program beasiswa ke sejumlah pendidikan tinggi di Indonesia, salah satunya Universitas Indonesia (UI).
Demikian profil dan biodata singkat dari orang terkaya nomor satu di RI yang salip Hartono bersaudara lengkap dengan sumber kekayaan.***
