Rebo Wekasan 2022 Kapan Benar Rabu Terakhir di Bulan Shafar? Hukum dalam Islam dan Ini Doa Tolak Bala

- 20 September 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi - Rebo Wekasan 2022 kapan benar Rabu terakhir bulan shafar dan ini doa tolak bala untuk diamalkan umat muslim.
Ilustrasi - Rebo Wekasan 2022 kapan benar Rabu terakhir bulan shafar dan ini doa tolak bala untuk diamalkan umat muslim. /PIXABAY/xegxef

BERITA DIY - Berikut informasi Rebo Wekasan 2022 kapan benar Rabu terakhir bulan Shafar dan ini doa tolak bala untuk diamalkan umat muslim.

Seperti diketahui Rebo Wekasan menjadi salah satu tradisi di Indonesia bahkan berbagai daerah ada tradisi tersebut.

Meski dalam islam Rebo Wekasan menjadi banyak perdebatan baik hukum, sholat Lidafil Bala, hingga hukum dalam agama.

Lalu apa yang spesial dari bulan Shafar yang di dalamnya terdapat Rabu Wekasan dan banyak dibicarakan kapan jadwal Rebo Wekasan.

Baca Juga: Apa Itu Rebo Wekasan di Bulan Safar 2022? Ini Sejarah Asal Usul Berasal dari Daerah Mana, Doa hingga Larangan

Dikutip dari laman Jabar NU, Bulan Shafar adalah salh satu nama bulan di kaleder hijriyah yang juga berdasarkan pada penanggalan Qomariyah.

Bulan Shafar terletak pada bulan kedua setelah Muharram dan sebelum bulan Rabiul awwal, kala itu di Arab sebagian orang menyebut bulan ini adalah bulan najiz dan banyak sial.

Untuk itu Rasulullah kemudian bersabda dalam haditsnya untuk membantah tetang bulan Shafar yang banyak terdapat kesialan hingga banyak yang membenci.

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ

“Tidak ada 'adwa, thiyarah, hamah, Shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa.”(HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Amalan Rebo Wekasan yang Jatuh Pada Rabu 21 September 2022, Ini Bacaan Doa dan Tata Cara Sholat Lidafil Bala

Adapun pada tradisi Indonesia, bulan Shafar lekat dengan tradisi Rabu Wekasan yang berarti hari rabu terakhir di bulan Shafaratau pada 2022 jatuh pada 21 September 2022.

Terdapat amaliyah yang biasa dilaksanakan pada hari tersebut yang mencakup sholat, dzikir, doa, dan tabarruk dengan asma Allah atau ayat-ayat al-Quran yang dikenal dengan ayat Selamat.

Amaliyah tersebut dilakukan sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala macam musibah dan cobaan.

Dikutip dari Jatim NU, ada dasarnya, tidak ada nash sharih yang menjelaskan anjuran sholat Rebo Wekasan.

Baca Juga: Jadwal Rebo Wekasan 2022 Amalan Bulan Safar dan Doa Tolak Bala Lengkap Latin dan Artinya

Oleh karenanya, bila sholat Rebo Wekasan diniati secara khusus, misalkan “aku niat sholat Shafar”, “aku niat sholat Rebo Wekasan”, maka tidak sah dan haram. Hal ini sesuai dengan prinsip kaidah fiqih:

والأصل في العبادة أنها إذا لم تطلب لم تصح

Artinya: Hukum asal dalam ibadah apabila tidak dianjurkan, maka tidak sah. (Lihat: Syekh Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfah al-Habib Hasyiyah ‘ala al-Iqna’, juz 2, halaman: 60).

Kemudian bila sholat Rebo Wekasan diniati menjadi sholat sunah mutlak, dalam titik ini, ulama berbeda pandangan.

Menurut Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari haram. Dalam pandangan beliau, anjuran sholat sunah mutlak yang ditetapkan berdasarkan hadits shahih tidak berlaku untuk sholat Rebo Wekasan, sebab anjuran tersebut hanya berlaku untuk sholat-sholat yang disyariatkan.

Dalam himpunan fatwanya, Rais Akbar NU mengatakan dalam tulisan bahasa Jawa pegon seperti berikut seprti dikutip dari laman jatim.nu.or.id:

"Tidak boleh berfatwa, mengajak dan melakukan sholat Rebo Wekasan dan sholat hadiah yang disebutkan dalam pertanyaan, karena dua sholat tersebut tidak ada dasarnya dalam syariat.

"Tendensinya adalah bahwa kitab-kitab yang bisa dibuat pijakan tidak menyebutkannya, seperti kitab al-Taqrib, al-Minhaj al-Qawim, Fath al-Mu’in, al-Tahrir dan kitab seatasnya seperti al-Nihayah, al-Muhadzab dan Ihya’ Ulum al-Din.

"Semua kitab-kitab tersebut tidak ada yang menyebutkannya. Bagi siapapun tidak boleh berdalih kebolehan melakukan kedua sholat tersebut dengan hadits shahih bahwa Nabi bersabda, sholat adalah sebaik-baiknya tempat, perbanyaklah atau sedikitkanlah, karena sesungguhnya hadits tersebut hanya mengarah kepada sholat-sholat yang disyariatkan. (Lihat: KH M Hasyim Asy’ari sebagaimana dikutip kumpulan Hasil Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur)."

Baca Juga: Doa Tolak Bala, Amalan Sholat Lidaf'il Bala dan Larangan Rebo Wekasan: Berikut Daerah yang Lestarikan Tradisi

Sedangkan menurut Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki hukumnya boleh. Menurut beliau, solusi untuk membolehkan sholat-sholat yang ditegaskan haram dalam nashnya para fuqaha adalah dengan cara meniatkan sholat-sholat tersebut dengan niat sholat sunah mutlak.

Hendaknya diniati sholat sunah mutlak dengan sendirian tanpa bilangan rakaat tertentu. sholat sunnah mutlak adalah sholat yang tidak dibatasi dengan waktu dan sebab tertentu dan tidak ada batas rakaatnya.

Adapun jika umat muslim ingin berdoa agar terhindar dari bala atau doa tolak bala bisa membaca doa-doa berikut ini:

اَللَّهُمَّ لاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ، وَلاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ، وَلاَ إِلَـٰهَ غَيْرُكَ

"Allaahumma laa thoiro illaa thoiruk, wa laa khoiro illaa khoiruk, wa laa ilaaha ghoiruk"

Artinya: Ya Allah, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang Engkau tentukan, dan tidak ada kebaikan kecuali kebaikanMu, serta tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau.

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Lailaha illa annta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”


وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

Wadzaa alnnuuni idz dzahaba mughaadiban fazhanna an lan naqdira ‘alayhi fanaadaa fii alzhzhulumaati an laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu mina alzhzhaalimiina

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap: 'Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”

Demikian informasi Rebo Wekasan dari Daerah mana, Rabu terakhir bulan Safar dan ini doa tolak bala untuk diamalkan umat muslim.***

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x