Niat Puasa Dzulhijjah 9 Hari Pertama, Bolehkah Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan Sekaligus Dalam Satu Waktu?

- 4 Juli 2022, 15:48 WIB
Ilustrasi niat puasa Dzulhijjah 10 hari pertama 2022, bolehkan puasa Dzulhijjah dan qadha Ramadhan sekaligus dalam satu waktu.
Ilustrasi niat puasa Dzulhijjah 10 hari pertama 2022, bolehkan puasa Dzulhijjah dan qadha Ramadhan sekaligus dalam satu waktu. /PIXABAY/@pictavio
BERITA DIY - Berikut niat puasa Dzulhijjah 10 hari pertama lengkap teks latin, dan artinya. Simak penjelasan bolehkah digabung antara puasa Dzulhijjah sekaligus Qadha Ramadhan.
 
Puasa Dzulhijjah 9 hari pertama memiliki berbagai keistimewaan. Selain adanya Hari Raya Kurban yang terjadi pada 10 Dzulhijjah, puasa pada hari tersebut memiliki berbagai ganjaran yang telah dijanjikan.
 
Dilansir dari ceramah Buya Yahya yang diunggah oleh Buya Yahya melalui laman Youtube Al-Bahjah TV pada 12 Agustus 2018. Buya Yahya menjelaskan bahwa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah sama istimewanya dengan 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
 
Atas dasar tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa sebaiknya umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah zikir pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Walaupun ibadah yang dianjurkan yakni haji dan kurban, namun ibadah lainnya juga berpotensi mendatangkan pahala.
 
 
Bahkan Buya Yahya menyebut bahwa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari terbaik secara umum. Berbeda dengan 10 hari terakhir bulan Ramadhan yang dikatakan hanya malam terbaik.
 
Selain itu, Buya juga menjelaskan bahwa terdapat amalan istimewa pada 9 Dzulhijjah yakni puasa Arafah. Puasa Arafah dijelaskan akan mengampuni dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dengan catatan menyesali seluruh amal perbuatan dosa tersebut.
 
“Puasa Arafah adalah amalan Nabi Muhammad SAW di mana Nabi pernah berpuasa dan berdoa kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosanya satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.” Tegas Buya Yahya dalam video tersebut.
 
Namun puasa tersebut sebaiknya disempurnakan dengan melakukannya sebelum dari hari arafah tersebut. Amalan puasa sebaiknya dilakukan sejak hari pertama bulan Dzulhijjah hingga hari ke-9 bulan tersebut.
 
 
Berikut merupakan niat untuk melaksanakan puasa arafah 1-7 bulan Dzulhijjah:
 
"Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta‘ala". 
 
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala".
 
Niat puasa Dzulhijjah pada tanggal 8 atau hari Tarwiyyah:
 
"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta‘ala". 
 
 
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala".
 
Niat puasa Dzulhijjah pada tanggal 9 Dzulhijjah atau hari Arafah:
 
"Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala". 
 
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala". 
 
 
Sementara, melakukan puasa qadha Ramadhan dan puasa bulan Dzulhijjah merupakan hal yang telah diperdebatkan sejak dulu. Namun Ali bin Abi Thalib melarang hal tersebut dikarenakan dapat menghilangkan fadhilah puasa Dzulhijjah. 
 
"Qadha' Ramadhan di bulan Dzulhijjah itu meninggalkan fadhilah puasa sunahnya," bunyi pendapat Ali bin Abi Thalib yang diterjemahkan Hanif Luthfi dalam Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah.
 
Demikian informasi mengadakan bacaan niat puasa hari ke-1 hingga ke-9 bulan Dzulhijjah. Simak penjelasan bolehkah puasa qadha Ramadhan digabung dengan puasa sunnah Dzulhijjah melalui artikel ini.***

Editor: Bagus Aryo Wicaksono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x