Network
BERITA DIY - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta atas arahan Gubernur Anies Baswedan mencanangkan perubahan sejumlah ruas jalan diganti menjadi nama tokoh Betawi.
Sebanyak 22 jalan akan diganti jadi nama tokoh Betawi untuk merinci penataan wilayah dan kota DKI Jakata serta mengenang peran bersejarah para tokoh dalam simpul kemerdekaan Indonesia agar dikenal generasi muda.
Simak daftar 22 ruas jalan di DKI Jakarta yang diganti jadi nama tokoh Betawi oleh pemerintah Guberner Anies Baswedan untuk mengenang sejarah dalam artikel ini.
Pemerintah berharap bahwa generasi muda dapat meneladani para tokoh Betawi yang berperan besar dan diabadikan sebagai nama jalan.
Baca Juga: Link Twibbon HUT DKI Jakarta ke-495 22 juni 2022 Cocok untuk Facebook, WhatsApp, dan Instagram
"Kita mengabadikannya dengan harapan menjadi teladan bagi generasi berikut," kata Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan, Ahmad Syaropi dilansir dalam ANTARA NEWS pada 22 Juni 2022.
Perubahan nama ini disebut dalam ANTARA NEWS akan dilakukan melalui musyawarah antara Pemkot Jakarta Barat dengan tokoh masyarakat setempat.
Kebijakan ini juga dinilai tidak akan menyulitkan warga namun justru mempermudah masyarakat serta membuat penataan kota lebih baik karena ada nama yang terperinci.
Nama tokoh Betawi yang diambil berasal dari berbagai bidang antara lain bidang seni, musik, budaya, pahlawan saat era kolonial, jawara, hingga ulama.
Baca Juga: Anies Baswedan Terancam Turun Jabatan Dari Gubernur DKI Jakarta Karena Hal Ini?
Berikut ini adalah daftar 22 ruas jalan yang diganti jadi nama tokoh Betawi:
- Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)
- Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)
- Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)
- Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)
- Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu)
- Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)
- Jalan H. Rohim Sa'ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat)
- Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur)
- Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya)
- Jalan KH. Guru Amin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara)
- Jalan Hj. Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya)
- Jalan A. Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5)
- Jalan H. Imam Sapi'ie (sebelumnya Jalan Senen Raya)
- Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76)
- Jalan M. Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara)
- Jalan H. M. Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan)
- Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII)
- Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke)
- Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat)
- Jalan Guru Ma'mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya)
- Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang)
- Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang)
Itulah ulasan mengenai daftar 22 ruas jalan di DKI Jakarta yang diganti jadi nama tokoh Betawi oleh pemerintah Guberner Anies Baswedan untuk mengenang sejarah.***
