كَانَ رَسُوْلُ الله إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ {هذا لفظ البخاري
“Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya,” demikian menurut lafadz al-Bukhari.
Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, umat muslim disarankan untuk menjalankan amalan-amalan, terutama pada malam Lailatul Qadar. Menurut Imam an-Nawawi dalam kitabnya berjudul al-Adzkar menyebutkan, Nabi Muhammad menganjurkan umat muslim untuk memperbanyak memohon ampunan pada malam tersebut dengan doa berikut,
اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka ‘afuwwun tuḫibbul ‘afwa fa’fu ‘annî’
Artinya, “Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku.”
Tidak hanya itu, dalam kitab al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, menjelaskan bahwa ada beberapa amalan-amalan yang bisa dilakukan umat muslim dalam malam Lailatul Qadar, yakni:
- Perbanyak membaca Al-Qur’an,
- Berdzikir