Teks Ceramah Singkat Menyentuh Hati Menjemput Pahala Akhirat di Bulan Ramadhan 2022 untuk Kultum Tarawih

- 27 April 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi contoh teks ceramah singkat menyentuh hati tentang menjemput pahala akhirat di bulan Ramadhan 2022 cocok untuk kultum tarawih.
Ilustrasi contoh teks ceramah singkat menyentuh hati tentang menjemput pahala akhirat di bulan Ramadhan 2022 cocok untuk kultum tarawih. /Unsplash / Muhammad Adil.

Baca Juga: Ceramah Singkat Tentang Menyambut Malam Lailatul Qadar Cocok untuk Kultum di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Tentunya dengan serangkaian peristiwa penting pada bulan Ramadhan tersebut, mengilustrasikan bahwa Ramadhan tidak hanya menjadi sarana penempaan jiwa dan spiritual, tetapi juga dapat menjadi sarana bagi umat Islam untuk meningkatkan produktivitas raganya.

Rasulullah saw lebih menghargai umatnya yang produktif daripada yang bermalas-malasan. Dalam sebuah riwayat Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya, andaikan ada di antara kalian yang berusaha membawa seutas tali dan pergi ke sebuah bukit untuk mencari kayu bakar. Kemudian, kayu bakar itu dipikul di punggungnya untuk dijual. Sehingga dia dapat memenuhi kebutuhannya. Tentunya, tindakan itu jauh lebih terhormat, ketimbang ia meminta-minta kepada orang lain.” (HR Bukhari).

Spirit yang ingin dibangun Rasulullah saw melalui hadis tersebut, bahwa umat Islam harus menjadi umat yang produktif untuk memenuhi kebutuhannya. Meskipun, harus bekerja kasar mengambil kayu bakar di hutan kemudian menjualnya, daripada terlena dalam kemalasan dan meminta-minta. Oleh karena itu, setiap aktivitas umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan haruslah dilakukan dengan kegembiraan, kesenangan, kekuatan, dan semangat mengharap ridha Allah.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat tentang Keutamaan Malam Lailatul Qadar Cocok untuk Kultum di Bulan Ramadhan 2022

Bahkan jauh sebelum tibanya bulan Ramadhan Nabi Muhammad saw., telah memberikan nasihat dan pesan kepada para sahabat untuk menyiapkan diri semaksimal mugkin dalam menyambut bulan mulia dan berkah ini, agar dapat mengisinya dengan amal ibadah. Sebuah hadis diriwayatkan Salman Al-Farisi berisikan pesan Rasulullah saw di hadapan para sahabat tepatnya di akhir bulan Sya'ban. Beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia, kalian akan dinaungi oleh bulan yang agung nan penuh berkah.

Padanya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah menjadikan puasa di bulan itu sebagai kewajiban dan qiyamnya sebagai perbuatan sunah. Siapa yang mendekatkan diri kepada-Nya dengan amal kebaikan seolah-olah ia telah melakukan kewajiban di bulan lain. Dan barangsiapa melakukan kewajiban pada bulan itu maka ia seolah telah melakukan tujuh puluh kewajiban di bulan lain. Ia adalah bulan kesabaran dan kesabaran itu adalah jalan menuju surga. Ia adalah bulan keteladanan dan bulan dimana rezeki dimudahkan bagi orang mukmin. Siapa memberi buka kepada orang yang berpuasa maka ia mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya dan lehernya diselamatkan dari api neraka. Ia juga mendapatkan pahalanya tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.”

Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidak semua kita bisa memberi buka bagi orang puasa”. Rasulullah menjawab, “Allah memberi pahala yang sama kepada orang yang memberi buka walau sekadar kurma dan seteguk air atau seteguk air susu. Ia adalah bulan dimana permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan, dan ujungnya diselamatkannya seseorang dari neraka. Barangsiapa meringankan budaknya, Allah mengampuninya dan membebaskannya dari neraka. Perbanyaklah kalian melakukan empat hal: dua hal pertama Allah ridha kepada kalian, yaitu mengucapkan syahadat tiada Ilah (tuhan) selain Allah dan meminta ampunan kepada-Nya. Sedangkan hal berikutnya adalah yang kalian pasti membutuhkannya; yaitu agar kalian meminta surga kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari neraka. Barangsiapa memberi minum orang berpuasa maka Allah akan memberinya minum dari telagaku yang tidak akan pernah haus sampai dia masuk ke dalam surga.” (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Baca Juga: Teks Ceramah Ramadhan tentang Kapan Malam Lailatul Qadar 2022 Singkat dan Persuasif untuk Kultum Tarawih

Produktivitas selama bulan Ramadhan harus kita tingkatkan, karena setiap ibadah dilipat gandakan amal kebaikannya. Apabila seseorang mengerjakan ibadah sunnah di bulan Ramadhan, imbalannya memiliki pahala yang sama dengan amal wajib. Begitu juga seseorang mengerjakan amaliah wajib di bulan tersebut, maka setara dengan 70 amal wajib. Barangsiapa yang memberi buka puasa untuk seorang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka, dan baginya pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala oarang yang berpuasa tersebut sedikit pun.

Halaman:

Editor: Bagus Aryo Wicaksono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x